Perang Dagang Amerika dan China, Apakah Berdampak Untuk Indonesia?

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Sudah jamak diketahui bahwa, membincang perang dagang antara dua negara besar Amerika dan Cina sampai hari ini terus berlanjut. Bagaimana tidak, kedua negara ini selalu menunjukkan eksistensinya di mata dunia sebagai dua negara ekonomi raksasa. Banyak pakar geopolitik berpendapat bahwa dengan adanya perang dagang kedua negara tersebut akan berdampak terhadap negara-negara yang menjadi mitra ekonominya.

Ketegangan hubungan antara Amerika dan Cina tentu berangkat dari kedua negara ini masing-masing mempertahankan posisinya sebagai negara super power ekonomi di dunia. Amerika sebagai negara adidaya merasa posisinya terancam oleh kehadiran Cina. Perang dagang kedua negara ini sangat jelas mengganggu perekonomian dunia terutama Indonesia. Konkretnya, salah satu di antara dampaknya karena selama ini Indonesia masih bergantung pada kerjasama multilateral dan sudah pasti akan kesulitan mencari mitra ekonomi dan investasi.

Perekonomian Amerika dan Cina mempunyai peran yang sangat besar di dunia. Pada tahun 2017 kontribusi PDB AS terhadap perekenomian dunia mencapai 24,03%, sementara Cina tercatat 15,2%. Sementara kontribusi Indonesia terhadap PDB dunia hanya 1,25%. Selain berperan besar terhadap PDB dunia, kontribusi nilai perdagangan AS dan Cina juga sangat besar mencapai 8,8% dan 12,8%. Di sisi lain, AS mengambil 13,5 % dari impor dunia, sementara Cina menyumbang 10,3%. Dengan besarnya kekuatan perekonomian AS dan Cina di dunia, bisa dipastikan bahwa kedua negara tersebut akan mempengaruhi dunia (Humhrey Wangke: 2020). Dari data tersebut membuktikan bahwa konflik perdagangan, teknologi dan geopolitik Amerika dan Cina telah menunjukkan eksistensi kedua negara tersebut paling unggul di abad ke-21 dan secara tidak langsung dapat memicu kekhawatiran negara-negara mitra yang tidak berkonflik perang dagang.

Berpijak dari hal di atas, maka perang dagang negeri Paman Sam dan Negeri Tirai Bambu secara tidak langsung akan memberikan dampak negatif maupun positif terhadap perekenomian Indonesia. Salah satu dampak negatifnya adalah ekspor yang menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan mengalami penurunan. Kenapa demikian? Karena Amerika dan Cina merupakan dua negara pangsa ekspor utama Indonesia.

Di sisi yang lain, dengan kebijakan penerapan tarif impor oleh Amerika dan Cina terhadap produk-produk ekspor masing-masing negara, terdapat kemungkinan negara-negara penghasil barang-barang yang diberi tarif impor mencari impor baru, termasuk ke Indonesia. Walaupun demikiran efek dari perang dagang Amerika dan Cina ini tidak menutup kemungkinan memberikan dampat positif bagi Indonesia. Salah satu dampak positifnya adalah dengan diberlakukan tarif impor tersebut akan menekan ongkos produksi untuk produk-produk buatan pabrik Cina. Maka dari sinilah diharapkan arus dari investasi dapat mengalir ke negara-negara yang dianggap aman termasuk Indonesia.

Hal ini juga diafirmasikan oleh Wakil Presiden Indonesia ke-11 Boediono, bahwa perang dagang yang terjadi antara Amerika dan Cina lantaran ekonomi dunia memang rentan terhadap krisis. Sebab, ekonomi global menganut sistem ekonomi pasar atau kapitalisme dengan rambu-rambu abad ke-19 yang tidak terkordinir. Tidak seperti ekonomi nasional dengan pemerintahan dan rambu-rambu yang jelas. Menurutnya bahwa tidak ada yang benar-benar bisa bertanggungjawab atas apa yang terjadi pada perekonomian global (Kompas, com. 28 November 2018).

Terlepas dari perang dagang antara Amerika dan Cina, maka Indonesia sebetulnya bukan peserta perang dagang tetapi kena dampak dari perang dagang tersebut. Negara yang berkonflik Amerika dan Cina adalah mitra dagang Indonesia. Sehingga apa yang terjadi pada mereka ini sangat jelas berefek positif maupun negatif pada Indonesia. Namun hal yang patut dicatat adalah di tengah ketegangan konflik dagang Amerika dan Cina tidak selamanya membawa dampak negatif tetapi juga ada dampak positifnya.

Dampak positif yang bisa diperoleh bangsa Indonesia adalah ketika perang dagang Amerika dan dan Cina lalu Amerika menetapkan bea masuk bagi produk impor dari Cina yang tinggi ini tentu memberatkan penguasaha Cina. Secara tidak langsung para pengusaha pun akan melirik negara lain yang tidak terlibat dalam perang dagang untuk merelokasikan investasi mereka. Indonesia bisa berkesempatan untuk menjadi negara pilihan bagi pengusaha untuk merelokasikan investasi mereka. Walaupun Indonesia juga masih mempunyai tantangan untuk bersaing dengan negara-negara lain seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan India yang tidak terlibat dalam perang dagang.

Oleh : Adhillaksono Murti (Peserta Advance Training HMI Badko Riau-Kepri)

- Advertisement -

Berita Terkini