Wagub DKI Sebut Peningkatan Covid-19 karena Masyarakat Jenuh dan Tak Disiplin

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, meningkatnya kasus Covid-19 di Jakarta dalam dua pekan terakhir disebabkan masyarakat mulai sering keluar rumah.

Pria yang kerap disapa Ariza ini menyebut, masyarakat mulai jenuh di rumah dan akhirnya keluar dan tidak menerapkan protokol kesehatan ketat saat di luar rumah.

“Memang masyarakat kita sudah jenuh, capek, kemudian juga euforia, sehingga ingin keluar. Kedua, memang sebagian masyarakat kita belum sepenuhnya disiplin, patuh, dan taat,” kata dia dalam video Pemprov DKI, Jumat (17/7/2020).

Faktor lain yang membuat melonjaknya kasus positif Covid-19 di DKI adalah karena Pemprov memperbanyak tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

“Juga kita di Jakarta meningkatkan testing. Konsekuensi testing yang kami lakukan memang ditemukan adanya penyebaran di beberapa tempat,” ujar Riza Patria.

Meski demikian, Riza Patria memastikan Pemprov tetap membuka data Covid-19 secara transparan, tanpa ditutup-tutupi.

“Kami membuka data secara terbuka, secara transparan, dan terus melakukan identifikasi, testing, tracing. Tujuannya adalah dalam rangka mempercepat identifikasi penyebaran Covid-19, sehingga kita bisa melakukan penanganan, penanggulangan dan pencegahan,” kata Riza Patria.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran virus corona Covid-19 selama perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi.

Sebab, saat ini banyak masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19, tapi tidak memiliki gejala alias orang tanpa gejala (OTG).

“Ingat 66 persen dari kasus positif baru di Jakarta dalam seminggu terakhir adalah mereka yang tidak memiliki gejala sakit, tidak memiliki keluhan,” kata Anies Baswedan di saluran YouTube Pemprov DKI Jakarta, Kamis (16/7/2020).

Dia mengimbau agar masyarakat saling mengingatkan dan menegur warga lainnya yang tidak mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Misalnya, penggunaan masker hingga menjaga jarak satu sama lain.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengajak masyarakat untuk terus mengikuti nasihat para ahli kesehatan untuk melindungi diri dari penyebaran Covid-19.

“Bila ada orang di sekitar kita yang tidak menjalani protokol kesehatan dengan baik, maka tegur,” ucap Anies Baswedan.

Saat ini, Anies Baswedan memutuskan untuk memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi selama 14 hari ke depan, mulai Jumat (17/7/2020).

“Kami DKI Jakarta, Gugus Tugas memperpanjang fase 1 transisi selama dua pekan ke depan, sebelum berlaku ke fase 2, ” jelas Anies.

Sumber : Liputan6.com

- Advertisement -

Berita Terkini