Dampak Covid-19, Menkeu Perkirakan Defisit pada APBN 2020

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan APBN 2020, Pemerintah akan terus menggunakan instrumen fiskal namun akan mencoba merumuskan kebijakan fiskal untuk meminimalkan dampak berasal dari Covid-19.

Sri Mulyani minta penerimaan pajak utamanya dari sisi Migas maupun yang lain nanti akan mengalami tekanan kalau dari sisi komoditas harganya turun dan kegiatan ekonomi melemah, seperti yang mungkin terdampak dari Covid-19 yang seperti yang terlihat sampai saat ini.

“Oleh karena itu nanti APBN di 2020 memang defisitnya akan meningkat. Saat ini kita mengindikasikan defisit itu ada di dalam kisaran antara 2,2 hingga 2,5. Namun kita akan lihat nanti dari sisi penerimaan maupun dari sisi belanjanya,” imbuh Menkeu.

Yang akan difokuskan, menurut Menkeu tetap akan coba dirumuskan kebijakan karena situasinya masih bergerak terus, yang disebut perumusan stimulus fiskal akan didesain sesuai dengan perkembangan yang ada.

“Kemarin kita lihat, apabila ini satu shock dan kemudian dampaknya bagaimana mempengaruhi atau menolong dari sisi perusahaan-perusahaan baik itu hotel, restoran atau yang berasal dari industri manufaktur,” ujarnya.  (mn/sk)

 

 

- Advertisement -

Berita Terkini