Pendidikan Investasi Kemajuan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Berbicara tentang pendidikan merupakan hal yang sudah tabu untuk di dengar. Karena zaman sekarang seseorang yang saat ini berusia 30-40 tahun rata-rata sudah menempuh pendidikan meskipun serendah-rendahnya Pendidikan Sekolah Menengah Akhir (SMA) tidak melanjutkan sampai perguruan tinggi. Karena pemerintah terus mendorong masyarakat untuk berpendidikan dengan berbagai upaya yang dilakukan.

Terkait hal tersebut, Profesor Toshiko Kinosita mengemukakan bahwa sumber daya manusia Indonesia masih sangat lemah untuk mendukung perkembangan industri dan ekonomi. Penyebabnya karena pemerintah selama ini tidak pernah menempatkan pendidikan sebagai prioritas terpenting. Tidak ditempatkannya pendidikan sebagai prioritas terpenting karena masyarakat Indonesia, mulai dari yang awam hingga politisi dan pejabat pemerintah, hanya berorientasi mengejar uang untuk memperkaya diri sendiri dan tidak pernah berfikir panjang (Kompas, 24 Mei 2002).

Pendapat Guru Besar Universitas Waseda Jepang tersebut sangat menarik untuk dikaji mengingat saat ini pemerintah Indonesia mulai melirik dunia pendidikan untuk menghadapai bonus demografi dan kemajuan zaman yang detik demi detik terus terjadi sirkulasi perubahan yang harus bisa kita ikutin sehingga membuat manusia tidak tergerus oleh zaman. Maka dengan terus berpendidikan umat manusia akan berinvestasi untuk kemajuan melalui pendidikanlah semua dapat kita capai untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Dunia sekarang bukan lagi seperti dahulu yang tidak memperdulikan pendidikan. Saat ini haruslah pendidikan menjadi prioritas dalam kehidupan tidak bisa dipandang sebelah mata karena zaman saat ini butuh dengan orang-orang yang berpendidikan.

Semangat pendidikan dapat dilihat dari banyaknya sekolah-sekolah swasta dan perguruan tinggi swasta yang didirikan sebagai penyeimbang untuk sekolah-sekolah negeri dan perguruan tinggi negeri. Karena neraca minat manusia terhadap pendidikan sudah mulai seimbang, sehingga pendidikan berbasis negeri tidak gelagapan dalam menampung minat tersebut.

Sehingga pola pikir kekolotan tidak dipakai dan membuang jauh-jauh pola pikir tersebut. Persiapan sejak dini memang harus dimulai dari dunia pendidikan, dari dunia pendidikanlah sebagai lokomotiv untuk kemajuan bangsa. Berkaca pada negara-negara Eropa minat mereka terhadap pendidikan lebih tinggi dari pada kita bangsa Indonesia. Dengan minat yang begitu tinggi dalam pendidikan mereka bisa menyumbangkan keilmuan untuk kemajuan negara. Seyogyanya minat dan semangat mereka kita duplikasi untuk dapat bersaing di era ini.

Penulis: Rusdi Anshori Hrp

- Advertisement -

Berita Terkini