Haruskah Gisel Dipersalahkan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Tentu Gisel salah dan tidak ada yang setuju dengan sesuatu yang bernama perselingkuhan, main serong atau ada affair dengan orang lain. Kesemuanya itu harus dihindari pada zahirnya.

Tapi kalau kita mencoba merenung, apakah beban kesalahan itu dibebankan ke pundaknya secara mutlak sehingga ia harus mengalami bullyian atau hinaan hingga pemerendahan diri terhadap seorang insan yang demikian berlebihan oleh mereka yang merasa paling bersih, oleh mereka yang merasa suci seperti bayi baru lahir.
Jawabannya tentu tidak! Ini persoalan seks, ini merupakan wilayah privat yang sulit terindifikasi atau terpantau secara jelas karena peluang untuk menyembunyikannya juga sangat besar.

Masih segar dalam ingatan saya, di mana saat Ariel tersandung kasus pornografi dengan Luna Maya dan Cut Tari, ratusan orang yang membawa nama agama berdemo dengan semangat seolah bening tanpa dosa untuk menjebloskan Ariel ke Penjara. Gak tahunya gembongnya sendiri tersandung kasut chat mesum yang kini diangkat kembali ke permukaan.

Saya selalu pesankan pada jemaah jangan merasa paling suci dan itu pesan yang ada di dalam Alquran surat An-Najm ayat 32,
“Maka jangan lah kamu menganggap dirimu suci. Allah mengetahui siapa orang yang bertakwa kepada-Nya.”

Ketika kita merendahkan, menghina, memojokkan atau menyudutkan orang-orang yang bersalah tanpa ilmu yang benar maka sering terjadi kesalahan orang yang dipojokkan tersebut akan terjadi hal yang sama kepada yang memojokkannya.

Orang yang bersalah itu didekati, dibimbing dan didoakan bukan dihancurkan harga dirinya secara semena-mena. Ibnu Athaillah As-Sakandari dalam Al-Hikam mengatakan, “Orang yang ahli maksiat tapi merasa rendah diri lebih baik daripada kesombongan orang yang ahli ibadah.

Kembali ke kisah Gisel, kita tidak tahu problem apa yang tengah terjadi dalam gelombang rumah tangganya bersama Gading Martien. Ada keanehan dalam video yang beredar di dunia maya tersebut. Secara psikologis, yang suka merekam aktivitas video seks itu dominan adalah lelaki tapi video itu direkam oleh Gisel sendiri seolah ada unsur kesengajaan.

Saya mencoba menarik benang merah dengan kisah seorang ustadz yang tidak saya sebutkan namanya di tulisan ini, di mana istri ustadz tersebut dibully, direndahkan dan dihina tapi belakangan ternyata diketahui memang ustadz tersebut yang diketahui main api terlebih dahulu dengan seorang perempuan.

Sepanjang yang saya ketahui, perempuan itu lebih sulit berselingkuh apalagi ia memiliki suami yang baik, pengertian dan setia. Berbeda jauh dengan laki-laki, ia lebih mudahnya berselingkuh dibandingkan perempuan. Walaupun seorang suami sudah memiliki istri yang baik, sabar dan ikhlas peluang berselingkuh laki-laki sangat besar apalagi laki-laki tersebut punya pengaruh, banyak duit dan harta yang berlimpah. Buktinya saja, kita sering dengar cerita sudah poligami pun masih juga suka jajan dan selingkuh.

Kita tak tahu pribadi seseorang sampai ke dalam dasar dirinya yang paling dalam. Persoalannya ini nafsu, ini libido jadi susah untuk menebak seseorang tidak menggunakan nafsunya dengan cara yang salah di kemudian hari.

Nafsu seks ini beda dengan nafsu-nafsu lainnya, dia berjalan begitu halus membuat seseorang bisa jadi rakus, licik dan sering bertindak nyaris tanpa jejak. Di luar sana, orang yang terekspose melakukan hubungan intim tanpa pernikahan lebih banyak gak ketahuan dibandingkan yang apes atau naas. Yang ketahuan itu 0,000000001 sekian dibandingkan yang gak ketahuan.

Problem seks itu sering terjadi gak jauh-jauh juga sekitar seks juga. Jadi seks ya karena seks, selingkuh karena berselingkuh. Kita juga gak tahu bagaimana riwayat privat seks Gading sebenarnya. Ingat perempuan selalu punya alasan.

Saya mendengar banyak cerita, ada seorang perempuan yang terpaksa berselingkuh. Dia tidak tahan dengan sikap suaminya yang kasar, keras, tak bermoral, main tangan hingga bolak-balik minta cerai tapi lelaki tersebut minta maaf dan berulang-ulang mengulangi kesalahan yang sama. Jadi perempuan itu melakukan perselingkuhan supaya menjadi alasan krusial yang membuat ia mudah berpisah karena ia sudah tak tahan lagi.

Dan memang hingga kini alasan perselingkuhan supaya dengan mudah melenggang menuju pengadilan untuk bercerai merupakan cara ampuh karena itu dipandang aib.
Jadi jangan terlalu merendahkan martabat diri seseorang karena kasus seksualitas ini. Kita memiliki malu karena punya kemaluan yang kita sembunyikan dibalik pakaian. Kadang orang tak tahu malu sampai kemaluannya sendiri yang berbicara.

Rumah tangga adalah komitmen, yaitu komitmen berkasih sayang, komitmen tanggung jawab, komitmen setia, komitmen saling menjaga untuk selama-lamanya.

Oleh : Ustadz Miftah Cool

- Advertisement -

Berita Terkini