Teror Covid-19

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Penjara yang begitu rapat dan terisolir tak kuasa menahan pemberontakan, senyap menembus dinding-dinding tak bercelah tanpa salam. Gerilya bergerak liar tanpa kendali, menjangkiti tanpa memilih meski dirimu seorang presiden!

Kebebasanmu menyebarkan teror kematian, wajah-wajah panik nan ketakutan menghias setiap sudut kota. Gagak berkoloni terbang di langit China membawa pesan duka, suara-suaranya penuh ancaman ciutkan nyali.

Agresor C19 merenggut senyum dan nyawa tanpa ampunan, mengubah keangkuhan predator sekejap tunduk sujud diporakporandakan. Jangan tanya kepongahan, yang tersisa hanya abu pembakaran mayat.

Satu mata mengkoordinasi menatap pergerakan Spartan, singa liar berkoar memahat pendengaran sang raja. Pembungkaman cara bandit dilakukan sebelum meledak, sebelum jadi anti septik bangkitnya tukang kritik.

Kebohongan publik disuguhkan, layaknya syair puisi menyesatkan dalam ilusi. Hujaman pisau realis menancap dada, tajamkan kebodohan dengan toxic surealis.

Pagar didirikan, bulan menangis darah melihat kejahatan kemanusiaan. Matahari melaknat, senyum buruk tiada terdaya KAU yang bangsat! Aku yang bajingan … menertawakan terjadinya pembunuhan oleh garis-garis sel saraf dari otak yang kapasitas di bawah standard sebagai pemimpin.

Penulis: Sayuh

- Advertisement -

Berita Terkini