Demi Danau Toba, ILAJ Minta LBP Tutup KJA PT. Japfa

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Simalungun – Institute Law And Justice (ILAJ) menyoroti kondisi air Danau Toba yangsemakin hari, semakin kotor dan tercemar. Selasa (14/01/2020).

“Kita kemarin baru saja mengitari keliling Danau Toba, kita melihat anak-anak mandi dipinggiran Danau Toba dengan kondisi kualitas air yang sangat buruk, sehingga dapat mengakibatkan penyakit bagi masyarakat sekitar pengguna air tersebut,” terang Fawer Full Fander Sihite Ketua ILAJ.

Dalam investigasi kelapangan yang dilakukan oleh Tim dari ILAJ, ditemukan beberapa bukti yang sangat akurat yang menjadi salah satu penyebab kotornya air Danau Toba, salah satunya dari hasil temuan tersebut adalah KJA (Keramba Jaring Apung) milik PT. Japfa yang beroperasi sudah begitu lama di dalam lokasi Danau Toba.

“Kita akan segera berkomunikasi dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara, agar sama-sama langsung turun meninjau lokasi KJA PT. Japfa, agar kualitas air disekitar KJA nantinya bisa langsung dibawa ke Lab Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara,” tutur Aktivis Muda tersebut.

ILAJ juga meminta keseriusan Pemerintah Pusat dalam hal ini Bapak Luhut Binsar Panjaitan agar selaku Menteri Kemaritiman segera menutup KJA PT. Japfa, karena hal ini juga demi kepentingan kemajuan Priwisata Danau Toba.

“Apakah kita akan menjual Danau Toba ke wisatawan dunia dengan kondisi airnya kotor, bau dan tercemar. Oleh karena itu seluruh KJA di Danau Toba harus segera di bersihkan, jangan lagi dipelihara karena lebih banyak mudaratnya dari pada keuntungannya,” pungkasnya.

“Pariwisata Danau Toba akan selalu menurun jika KJA tidak dibersihkan. ILAJ sangat berharap Bapak LBP serius dalam menata Pariwisata Danau Toba, jangan hanya terkesan ‘Gertak Sambal’ saja terkait penutupan KJA,” tutupnya. Berita Simalungun, red

- Advertisement -

Berita Terkini