Badko HMI Sumut : Kericuhan Demo Hardiknas Bukti tidak Maksimal Kerja Polrestabes Medan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Utara (Badko HMI Sumut) menyesalkan demo peringatan hari pendidikan nasional yang terjadi 2 Mei lalu di Jalan Dr.Manyur berujung ricuh. Apalagi tidak sedikit mahasiswa yang ditangkap dan ditahan sampai saat ini akibat kericuhan tersebut oleh Polrestabes Medan.

Demikian yang disampaikan Wakil Sekretaris Umum Badko HMI Sumut Wildan Anshori Hasibuan saat ditemui di Sekretariat Badko HMI Sumut Jalan Adinegoro No.15 pada Senin (8/5/2017).

HMI Sumut menganggap bahwa kericuhan tersebut tidak dapat disalahkan sepenuhnya kepada mahasiswa justru HMI menilai bahwa kericuhan tersebut akibat dari tidak maksimalnya peran Kepolisian dalam hal ini Polrestabes Medan dalam menjalankan tupoksinya.

“Seyogyanya peran Kepolisian adalah bagaimana mengawal proses demonstrasi itu dapat berjalan dengan kondusif mulai dari awal hingga akhir, jadi kericuhan ini juga dikarenakan tidak maksimalnya peran Kepolisian dalam menjalankan tupoksinya, bukan sepenuhnya kesalahan mahasiswa,”ujar Wildan.

Wildan juga berpendapat bahwa Kepolisian hari ini memiliki paradigma bahwa setiap demonstrasi yang muncul dimaknai sebagai kegiatan ilegal dan mengganggu stabilitas dan status para demonstran dalam seketika akan berubah menjadi penjahat, hal itulah yang menyebabkan pihak kepolisian dan para demonstran menjadi tidak akur.

“Saat dilapangan hubungan antara pihak Kepolisian dan para demonstran dipastikan akan tidak akur dan cenderung berlawanan dikarenakan paradigma Kepolisian saat ini terhadap demonstran atau kegiatan demonstrasi adalah kegiatan yang ilegal dan dapat mengganggu kondusifitas,”jelasnya.

Lebih lanjut Wildan juga mengatakan bahwa tidak akan mungkin mahasiswa yang hanya bermodalkan spanduk dan toa berani melawan polisi yang dipersenjatai.

“Mahasiswa tidak akan mungkin berani ricuh dengan Kepolisian karena hanya bermodalkan spanduk dan toa, jadi kericuhan ini juga disebabkan oleh tidak maksimalnya kerja Polrestabes Medan dalam mengawal demo dan menjalankan tupoksinya,”tutup Wildan. Berita Medan, Wahyu Panjaitan

- Advertisement -

Berita Terkini