Wakil Rektor III UIN-SU : Lemahnya Moderasi Beragama Dikhawatirkan Memudarnya Akidah Umat Islam

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Padang Sidempuan – Pascasarjana IAIN Padang Sidempuan melaksanakan Seminar Ilmiah dengan tema “Dakwah dalam membangun Moderasi Bergama” dilaksanakan Aula Biro AUPK Padang Sidimpuan, Sabtu (04/6/2022).

Kegiatan seminar ini dibuka oleh Rektor yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Padang Sidempuan Dr. Ikhwanuddin Harahap MA, dalam sambutannya mengatakan kegiatan seminar ini sebagai wujud dari IAIN Padang Sidempuan turut mensosialisasikan pentingnya moderasi beragama sebagai wasilah membangun harmonisasi masyarakat.

“Mahasiswa pascasarjana adalah bagian dari masyarakat pembelajar menjadi garda terdepan dalam membangun pikiran, sikap atau cara pandang perilaku beragama yang moderat, toleran, mengharga perbedaan dan senantiasa mengejewantahkan kemaslahatan bersama. Karena itu mahasiswa pascasarajan harus menjadi anak panah dalam menguatkan moderssi beragama dimulai dari kampus hingga ke masyarakat luas,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Pascasarjana IAIN Padang Sidempuan Dr. Fatah Siregar, mengatakan kegiatan seminar ilmiah sengaja dilaksanakan guna memperkuat pemahaman mahasiswa pascasarjana terkait dengan moderasi beragama.

“Mahasiswa pascasarjana adalah mahasiswa tingkat pikiran yang sudah matang peran mereka cukup penting memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa harmonisasi sosial dan kondusifitas masyarakat yang terdiri dari pluralitas agama, suku, ras, bahasa dan lain sebagainya adalah menjadi napas penting dalam masyarakat tersebut. Karena itu moderasi beragama menjadi media dalam memperkuat kerukunan umat beragama dan harmonisasi masyarakat,” katanya.

Wakil Rektor III UIN-SU
eminar Ilmiah dengan tema “Dakwah dalam membangun Moderasi Bergama”

Wakil Rektor III UIN Sumatera Utara Dr. Nispul Khoiri, M.Ag yang hadir sebagai narasumber menjelaskan, konsep moderasi beragama berbeda dengan moderasi agama. Agama tidak perlu dimoderasi karena agama itu sendiri telah mengajarkan prinsip moderasi, keadilan dan keseimbangan.

“Dalam realitas kehidupan masyarakat seperti Padang Sidempuan ini dibutuhkan paham keagamaan yang moderat. Prinsip dari moderasi beragama itu adalah terbentuknya sikap, cara pandang prilaku beragama yang moderat, toleran, menghargai perbedaan dan mengimplementasikan kemaslahatan bersama. Akibat dari lemahnya literasi masyarakat tentang moderasi beragama, moderasi beragama dikhawatirkan memudarkan agama dan melemahkan akidah keislaman umat Islam justru dengan mengejewantahkan moderasi beragma akan mengembalikan serta mempekuat esensi agama yang sesungguhnya,” jelasnya.

Lebih Lanjut Dr. Nispul Khoiri, M.Ag yang juga menjabat sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Provinsi Sumatera Utara Sumut ini (PW ISNU Sumut) mengatakan semangat moderasi beragama ini harus diterapkan bagi seluruh pemeluk agama yang ada di Indonesia tanpa terkecuali di Padang Sidempuan ini.

“Sulit rasanya moderasi agama diterapkan hanya oleh satu agama saja seperti Islam tetapi seluruh pemeluk agama yang wajib menerapkan moderasi beragama. Ini adalah menjadi bagian dari menjaga keutuhan NKRI dari konflik dan pertikaian yang justru dapat memecah belah bangsa ini. Kalau menjaga persatuan hukumnya wajib, maka menerapkan dan memperkuat moderasi beragama juga hukumnya wajib,” tambahnya.

Dalam kesempatan ini Dr. Nispul Juga menjelaskan bagaimana bisa mencapai nilai-nilai Moderasi beragama.

“Moderasi Beragama bukanlah hal yang absurd yang tidak bisa diukur, keberhasilan moderasi beragama dalam kehidupan masyarakat Indonesia dilihat dari tinggi empat indikator yang saling bertautan yakni : Komitmen kebangsaan, toleransi menghormati perbedaan, menolak anti kekerasan dan penerimaan terhadap teradisi,” lanjutnya.

“Karena itu muatan pesan keagamaan dalam moderasi beragama itu adalah memajukan kehidupan umat beragama, menjunjung keadaban mulia, menghormati harkat martabat manusia , memperkuat nilai moderat, meghargai kemajemukan dan mentaati komitmen berbangsa, ekosistem moderasi beragama harus diperkuat, salah satu ekosistem dimaksud adalah dakwah. Melalui dakwah penyampaian moderasi beragama akan semakin efektif,” jelasnya.

“Dakwah harus dijadikan sebagai metodologi moderasi beragama, media moderasi beragama dan moderasi beragama harus menjadi materi dakwah itu sendiri. Ini menjadi tantangan sekaligus kebutuhan bagi elit-elit agama seperti Kiay, dai, ustaz, muballiqh dan lainya untuk menyampaikan moderasi beragama itu ke tengah masyarakat yang majemuk,” tutupnya.

Kegiatan Seminar Ilmiah ini dihadiri oleh WR III IAIN Padang Sidempuan Dr. Ikhwanuddin Harahap, MA, Direktur Pascasarjana Dr. Fatah Siregar MA, Ketua Prodi Komunikasi Islam Dr. M. Rafiq, MA, dosen Pascasrajana dan mahasiswa Pascasarjana IAIN Padang Sidempuan. (tim)

WR III UIN Sumut, Dr Nispul Khoiri, MAg (dua dari kiri) diabadikan bersama WR III IAIN Padangsidimpuan Dr. Ikhwanuddin Harahap MA, dan Ketua Prodi Komunikasi Islam Dr M. Rafiq, MA.

- Advertisement -

Berita Terkini