Solusi untuk Banjir di Kota Medan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Hujan deras terjadi 3 hari belakangan ini di daerah kota Medan , puncaknya terjadi pada hari Minggu 27 Februari 2022. Hampir diseluruh 21 kecamatan di kota Medan terendam banjir, dan yang terparah boleh kita lihat di daerah Medan Maimun, Medan Amplas, Medan Kota, Medan Denai, Medan Selayang, Medan Tembung, Medan Perjuangan, Medan Timur, Medan Deli, Medan Area dan Medan Labuhan yang kita ketahui daerah ini merupakan daerah yang tidak jauh dari daerah aliran Sungai.

Secara geografis daerah kota Medan merupakan daerah dataran rendah berawa yang dialiri sedikitnya ada sembilan sungai yang melintasi kota ini yakni Sungai Belawan, Sungai Badera, Sungai Sikambing, Sungai Putih, Sungai Babura, Sungai Deli, Sungai Sulang-Saling, Sungai Kera dan Sungai Tuntungan.

Faktor tersebut sebenarnya sangat mempengaruhi apabila curah hujan tinggi mengakibatkan aliran volume air sungai yang dapat meluap ke sekitar pemukiman masyarakat.

Pemahaman atau pengenalan kita terhadap keadaan geografis tersebut sebenarnya sangat penting untuk kita dapat mencari solusi atas masalah banjir di kota Medan.

Dari sisi pemerintah sebenarnya sudah di upayakan dalam rangka mengurangi potensi banjir terjadi apabila memasuki musim penghujan, yaitu dengan memperbaiki drainase di semua sudut kota, hal ini bisa kita perhatikan dengan adanya proyek terbaru pemerintah yaitu yang kita kenal dengan U-ditch.

U-ditch adalah produk saluran air yang terbuat dari beton bertulang yang dicetak menyerupai bentuk huruf U. Dimana Proses produksi dari material ini dirancang melalui proses pembesian khusus untuk kebutuhan konstruksi pratekan yang diproyeksikan dibuat di seluruh daerah kota Medan yang beririsan dengan sungai demi memperlancar aliran air dan meneruskan sampai ke hulu.

Secara ideal, boleh kita katakan ini bisa mengatasi terjadinya banjir di sekitar pemukiman dan kota. Apabila memang keadaan sungai dari Hulu sampai Hilir dipastikan air dapat berjalan lancar.

Namun faktanya, drainase tersebut tidak dapat diandalkan untuk meresap dan menahan air di masa-masa penghujan yang bervolume tinggi.

Penanganan Banjir Secara Holistik

Banjir di kota Medan sebenarnya tidak dapat dipahami bahwa ini hanya permasalahan drainase, harus ada semacam penanganan yang menyeluruh dari semua sisi agar permasalahan ini dapat di atasi dengan baik.

Di atas sudah tuliskan bahwa bahwa pengenalan kita terhadap keadaan geografis dengan mengenali aliran sungai yang ada itu merupakan langkah yang bijaksana, misalnya yang dapat dilakukan, yaitu perlu adanya kanalisasi air sungai di setiap Hulu Sungai.

Sungai yang boleh dikatakan memiliki volume aliran panjang dan luas yaitu Sungai Deli. Di Hulu Sungai inilah sebaiknya dibuat kanal air secara serius oleh pemerintah, dalam hal ini pemerintah kota Medan agar dapat di kontrol aliran sungai apabila sudah memasuki musim penghujan tinggi.

Selain itu, diperlukan penegasan Perda terbaru yaitu Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Medan Tahun 2021-2041 yang menjelaskan tentang pemanfaatan bantaran sungai itu berapa meter dari titik nol. 16 meter ke kiri dan 16 meter ke kanan, jadi 32 meter. 7 meter dijadikan bantaran kiri kanan. Sisanya 25 meter itulah yang dijadikan aliran sungai, sehingga aliran sungai dapat dipastikan jauh dari pemukiman warga. Sehingga ketika pun air sungai meluap tidak sampai pada pemukiman warga seperti yang terjadi saat ini.

Degan pendekatan seperti diatas, ditambah lagi dengan perbaikkan drainase seperti yang sudah dilakukan dengan yaitu konsep U-ditch bukan tidak mungkin bencana banjir seperti sekarang dapat di atasi dengan bijak, namun apabila pendekatan seperti ini tidak dilakukan maka isu banjir akan menjadi tradisi yang tidak akan berakhir.

Peran Masyarakat Menyoal Banjir

Keadaan banjir semata mata tidak dapat kita katakan sebagai peristiwa alam, tetapi ada juga kecerobohan kita sebagai warga dalam hal ini. Pembuangan sampah secara sembarangan apalagi sampah tersebut di buang ke sungai itu sangat berpengaruh besar terhadap tersumbatnya aliran sungai.

Untuk itu, masyarakat juga diharapkan bijak agar tidak membuang sampah pada aliran sungai sehingga aliran sungai dapat dipastikan mengalir dengan lancar dan normal.
Sebagai pemerintahan harusnya Juga dapat mengedukasi masyarakat dengan menyediakan tempat pembuangan sampah yang terintegritas sampai pada pembuangan terakhir dengan menyediakan pos pos pembuangan sampah bagi masyarakat yang disekitar aliran sungai.

Jadi kesimpulannya, semua elemen baik masyarakat dan kebijakan yang serius dari pemerintah sangat diharapkan dalam penyelesaian masalah banjir di kota Medan.
Sehingga kita dapat terbebas dari masalah banjir yang sudah menahun ini.

Oleh  : Irwan Maranata Siregar, S.Pd
Ketua BPC GMKI Medan

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër
- Advertisement -

Berita Terkini