Teror Resorts World Manila, 25 Jasad Ditemukan di Kasino

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Manila – Teror di Resorts World Manila pada 1 Juni 2017 malam waktu setempat membuat panik para pengunjung di lokasi hiburan tersebut. Sebanyak 30 orang dilaporkan terluka akibat melompat dari jendela bangunan tersebut.

Lokasi hiburan di Resorts World Manila tersebut pun ditutup paksa setelah laporan adanya ledakan dan tembakan.

Ratusan tamu dan karyawan berhamburan dari salah satu hotel setelah seorang pria bersenjata, yang wajahnya mengenakan kedok, menembaki orang-orang yang ada di sana, demikian menurut seorang karyawan kepada CNN Philippines.

Sementara kabar terkini dari polisi menyebutkan bahwa ditemukan 25 jasad di area teror tersebut.

“Ditemukan 25 jenazah di sebuah kompleks kasino Filipina setelah insiden penembakan oleh seorang pria bersenjata tunggal,” kata polisi setempat yang dikutip dari media lokal Filipina dan BBC, Jumat (2/6).

“Sebagian besar dari mereka tampaknya telah mati lemas,” kata laporan itu.

Pria bersenjata itu mulai melepaskan tembakan di Resorts World Manila pada Jumat 2 Juni dini hari.

Sementara menurut 9news.com.au, setidaknya 34 jasad ditemukan di resor kasino di Filipina itu. Berdasarkan keterangan dari TV lokal yang mengutip pemadam kebakaran Manila, penyebab kematian sebagian besar akibat menghirup asap dari kebakaran.

Pria bersenjata itu kemudian dilaporkan bunuh diri. Hal itu diungkapkan oleh kepala polisi setempat Oscar Albayalde.

“Ia bunuh diri di kamar 510. Ia menembaki petugas. Menurut pengamatan kami, ia membakar diri hingga tewas. Ia melakukan bunuh diri,” kata Albayalde kepada radio DZBB.

Sejauh ini polisi masih belum mendapatkan keterangan identitas pelaku. Demikian pula dengan motif.

“Motif pria itu mungkin perampokan dan insiden itu tidak teror terkait,” kata seorang polisi Filipina.

Kendati demikian kelompok pro ISIS di Filipina langsung mengklaim bertanggung jawab atas teror di Resorts World Manila. Namun, polisi meragukan pernyataan tersebut.

Kepala Kepolisian Filipina, Jenderal Ronald Dela Rosa mengatakan, sejauh ini belum ada bukti konkret bahwa itu adalah aksi terorisme.

“Masih terlalu dini untuk disimpulkan,” kata Dela Rosa, seperti dikutip dari media Filipina, Inquirer. (ka)

- Advertisement -

Berita Terkini