Menyambut Bulan Ramadhan di Langkat

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Bulan ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam seluruh dunia. Bulan yang penuh dengan keberkahan dan ampunan ini merupakan bulan yang dianjurkan banyak beribadah didalamnya. Salah satu ibadah wajib di bulan Ramadhan adalah puasa. Kurang lebih beberapa minggu lagi umat Islam akan didatangi oleh bulan puasa. Mereka akan bersuka cita menyambut bulan mulia ini.

Dalam mengisi kegiatan di bulan puasa, setiap masyarakat muslim di berbagai wilayah mungkin memiliki tradisi dan kegiatan yang berbeda-beda. Begitu juga di Langkat. Langkat yang masyarakatnya 95% beragama Islam memiliki tradisi tersendiri. Tradisi ziarah kubur dan acara sedekahan atau kenduri arwah menjadi tanda masuknya bulan Ramadhan. Masyarakat Langkat berduyun-duyun berziarah kepada makam saudara-saudara mereka. Tradisi khas Islam Nusantara ini dilakukan menjelang masuknya bulan Ramadhan dan menjelang akhir dari bulan Ramadhan.

Biasanya di bulan ramadhan ada kegiatan tadarus qur’an di mesjid, langgar dan mushalla di Langkat. Mushalla dan masjid dipenuhi dengan gema qur’an. Tadarus qur’an dilakukan selesai shalat Tarawih hingga larut malam. Itu dilakukan oleh remaja, anak-anak maupun orang tua. Ada juga tadarus qur’an yang dilakukan setelah shalat subuh. Ini dilakukan oleh remaja putri, anak-anak dan orang tua. Semangat agama sangat terasa di bulan ramadhan. Tua dan muda berduyun ke mesjid untuk melaksanakan shalat Tarawih.

Selain Tadarus, pada mesjid-mesjid di Langkat juga diadakan sholawatan dan pembacaan Barzanji. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan di bulan puasa tapi di luar bulan puasa juga. Salah satu mesjid yang mengadakan kegiatan pembacaan Barzanji adalah mesjid Azizi Tanjung Pura. Barzanji adalah syair-syair berbahasa Arab yang berisi puji-pujian kepada Rasulullah dengan akhlaknya yang mulia serta munajat kepada Allah.

Pembacaan Barzanji dilakukan setelah selesai shalat subuh di hari minggu. Gaung nada suara khas Melayu dalam pembacaan Barzanji ini menambah khidmat suasana Ramadhan di Langkat. Di bulan ini, juga ada makanan khas Melayu Langkat yaitu bubur pedas. Bubur ini sangat terasa cita rasanya dan digemari oleh banyak kalangan, karena sangat banyak mengandung gizi dan vitamin. Tradisi bubur pedas ini juga dapat kita jumpai di Mesjid Al Mashun Medan milik Kesultanan Deli selama bulan puasa.

Menjelang hari raya Idul Fitri tiba, Langkat dimeriahkan dengan gema takbir dan makanan kue-kue yang lezat dan nikmat. Kegiatan takbiran berpusat di beberapa kecamatan besar di Langkat dan dilakukan dengan pawai dan konvoi keliling. Namun ada juga yang melakukan Takbiran di Mesjid. Untuk makanan, ada makanan manisan haluwa, kue bolu tradisional, dodol Langkat dan minuman khas Langkat seperti air serba mentimun, timun aceh dan es buah serta kolak dingin. Tak lupa masyarakat juga pergi berziarah kepada makam sanak saudara dan leluhur mereka yang telah dahulu berpulang ke hadirat Allah SWT. Orang-orang Langkat yang merantau untuk mengundi nasib dan menuntut ilmu juga akan pulang ke Langkat, sehingga menambah ramai suasana Idul Fitri di Langkat.

Ya Tuhan, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah umur kami hingga dapat menikmati keagungan bulan Ramadhan bersama orang-orang yang kami cintai. Amiin. Opini Sumut, Aulia Rahman

Penulis adalah mahasiswa asal Langkat jurusan Pendidikan Bahasa Arab Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur.

- Advertisement -

Berita Terkini