Guru Besar Unimed : Pemerintah Sumut Harus Lebih Serius dalam Pelaksanaan UNBK 2017

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Wahyu Panjaitan

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017 dipandang dari sisi kejujuran siswa ini akan dapat mengurangi angka kecurangan siswa saat ujian, lebih praktis dan juga lebih modern dibanding dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT).

Hal tersebut disampaikan Guru Besar Universitas Negeri Medan, Saiful Sagala saat ditemui diruangannya Gedung Pasca Sarjana Unimed pada Rabu (1/2).

“Kalau dipandang dari segi kejujuran peluang kecurangan yang dilakukan siswa akan semakin kecil dan dari segi praktis ini sangat praktis dan modern,” kata Syaiful.

Namun pelaksanaan UNBK 2017 mendatang, memerlukan infrastruktur teknologi yang mumpuni dengan biaya yang cukup mahal dan pemerintah harus lebih serius dalam hal ini.

“Ini akan memakan biaya yang sangat mahal, mahalnya itu karena pemerintah harus menyediakan komputer dengan spesifikasi yang sudah ditentukan dan itu harganya sangat mahal dan sepertinya pemerintah tidak terlalu serius dalam hal itu setelah saya melihat MAN dan SMA 3 Medan tidak disediakan Komputer oleh pemerintah,” jelasnya.

Kemudian Syaiful juga mengatakan tidak ada yang bisa menjamin listrik untuk menyala selama ujian berlangsung dan ini akan berdampak pada saat ujian kecuali ada komitmen dari pihak PLN untuk terus menyalakan listrik saat ujian berlangsung.

“Tidak ada yang bisa menjamin listrik itu menyala selama ujian berlangsung, bagaimana kalau tiba-tiba listrik padam, dan genset itu tidak mampu mengatasi itu karena ada WI-FI yang selalu terhubung dan ini berdampak besar pada saat ujian kalau seandainya listrik padam, jadi harus ada komitment dari pihak PLN saat ujian berlangsung tidak akan memadamkan listrik, pemerintah harus lebih serius dalam melihat hal ini,” pungkas Syaiful.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini