Kemenag Dukung Pesantren Promosikan HAM dan Resolusi Konflik secara Damai

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Kementerian Agama mendukung gerakan penguatan peran pesantren dalam mempromosikan masalah Hak Asasi Manusia (HAM) dan resolusi konflik secara damai.

Dukungan ini disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin saat menerima kunjungan peserta Workshop Pembentukan Aliansi Pondok Pesantren se-Jawa dalam Mempromosikan Islam Moderat di Gedung Kementerian Agama Jakarta.

Workshop ini diselenggarakan Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah yang didukung oleh Konrad-Adenauer-Stiftung (KAS) Jerman dan Uni Eropa.

Menurut Kamaruddin Amin, Indonesia yang damai dan toleran tidak bisa dilepaskan dari kontribusi fundamental lembaga pendidikan Islam, baik Pondok Pesantren, Madrasah, maupun perguruan tinggi keagamaan Islam. Untuk itu, Kemenag selama ini juga terus melakukan upaya pembinaan terhadap kemajuan lembaga pendidikan Islam ini.

“Negara sangat membutuhkan adanya gerakan bersama seperti ini yang berusaha menjaga dan merawat potensi yang beragam di Indonesia,” kata Kamaruddin Amin, di Jakarta, Kamis (8/6).

Direktur CSRC UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Irfan Abubakar menyampaikan, workshop Pembentukan Aliansi Pondok Pesantren se-Jawa dalam Mempromosikan Islam Moderat merupakan kegiatan terakhir dari rangkain kegiatan dalam Program Pesantren For Peace (PfP).

Titik tekan workshop ini adalah mendiskusikan bagaimana pesantren sebagai mitra Program Pesantren For Peace (PfP) dapat berperan lebih maksimal dalam menyuarakan lslam rahmatan ‘alamin dan membangun jejaring antar pesantren dan stakeholders potensial lainnya, ujar Irfan.

“Hal ini merupakan upaya mempromosikan perdamaian, toleransi, HAM dan penyelesaian konflik secara damai, serta Islam moderat di Indonesia, baik secara nasional maupun di wilayah masing-masing,” pungkasnya.

Kegiatan Workshop Pembentukan Aliansi ini, lanjut Irfan, melibatkan 50 peserta, terdiri dari Pimpinan/Pengasuh Pondok Pesantren yang berasal dari wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat dan Jakarta.

Workshop ini diharapkan dapat memperkuat peran pesantren dalam menyuarakan Islam rahmatan alamin, mempromosikan Islam moderat di Indonesia, serta membangun jejaring antar pesantren dalam mempromosikan perdamaian, toleransi, HAM dan penyelesaian konflik secara damai.

Turut hadir dalam pertemuan ini, Direktur Pendidikan Dinyah dan Pondok Pesantren Ahmad Zayadi, Koordinator Program Pesantren for Peace (PfP) Idris Hemay, dan 30 kyai muda perwakilan pesantren se-Jawa, serta seluruh panitia penyelenggara. (ka)

- Advertisement -

Berita Terkini