Orientasi Pemikiran Keagamaan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Banyak aliran pemikiran keagamaan berkembang di masyarakat kita, dengan orientasi duniawi semata. Agar kaya, agar sukses dalam pekerjaan, agar berhasil membina rumah tangga, agar putra-putri tumbuh, sehat secara pisik, sekolah yang benar, cepat dapat pekerjaan, agar menghargai perbedaan dan toleransi dan seterusnya.

Semua itu tidaklah keliru, tapi belum sempurna. Orientasi duniawi dalam beragama itu hanya satu sisi saja, sisi duniawi.

Dan sisi duniawi ini diraih dengan ilmu-ilmu syariat namanya. Termasuk ilmu syariat itu, semua ilmu pengetahuan yang bersifat lahiriah (empirik). Tujuannya untuk kemasyarakatan, hubungan sesama manusia atau sesama makhluk.

Nah, ilmu agama bukan hanya tentang hubungan kepada sesama makhluk, tapi meliputi juga hubungan dengan Allah SWT, dan tentang kehidupan setelah kematian (hari kebangkitan). Ilmu tentang ini namanya, ilmu ma’rifat.

Gabungan kedua ilmu, syariat dan ma’rifat itulah hakikat dari ilmu agama.

Nah, banyak sekali dai, ustadz, bahkan buzzerRp ikut-ikutan bicara ilmu agama, tanpa memiliki pengetahuan tentang ilmu agama terutama ilmu ma’rifat. Inilah yang banyak membuat kekacauan, kerancuan.

Karena seringkali ilmu syariat dipaksakan memahami masalah-masalah sisi batin dari agama, padahal ilmu seperti itu hanya untuk sisi lahiriah saja. Sisi batin, mesti didekati dengan ilmu kebatinan, diperoleh secara ma’rifat.

Pelajarilah kedua dimensi ilmu tersebut, dan bicaralah tentang ilmu agama jika telah menguasai kedua ilmu itu. Jika belum, tidak mengapa juga kalau mau bicara, tapi bersikaplah jujur dengan mengatakan tidak tahu, pada urusan yang memang anda tidak tahu. Apapun yang anda sampaikan itu, dalam pandangan agama Islam akan anda pertanggung- jawabkan, dihadapan Allah SWT. Sebab itu, berhati-hatilah.

Luruskanlah niat anda dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan. Hindari ingin dipuja-puji, ingin terkenal, ingin riya’, ingin dibilang hebat. Sampaikanlah pesan-pesan keagamaan karena sebagai perintah dari Allah dan Rasul-Nya, atau karena ada yang meminta pandangan anda.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan-Nya kepada kita semua.

Oleh : Hasanuddin
Ketua Umum PB HMI 2003-2005

- Advertisement -

Berita Terkini