Reinhard Sinaga dan Prestasi Indonesia

Breaking News
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Jika melihat secara gamblang pada judul di atas, maka yang terlintas dalam benak pembaca adalah sosok Reinhard yang telah mengharumkan nama Indonesia karena disandingkan dengan kata Prestasi. Judul ini seperti judul atler yang telah berhasil membawa piagam emas atas olimpiade yang diikuti secara internasional, atau seorang anak bangsa yang telah berhasil memenangkan olimpiade sains tingkat internasional, mungkin dilakukan di USA atau U.K. Yaa judulnya memang sedikit mengundang tanya.

Siapa Reinhard yang nama langkapnya Reinhard Sinaga ini? Apa yang sudah dilakukan beliau? Adakah prestasinya. Oke mari kita ulas, dilansir dari detik.com, penulis mencoba sedikit menjelaskan siapa beliau.

Reynhard Sinaga lahir di Jambi, 19 Februari 1983. Ia merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Di tahun 2006, ia merupakan lulusan S-1 dari jurusan arsitektur Universitas Indonesia. Reynhard melanjutkan pendidikannya kembali pada Agustus 2007 di Britania Raya tepatnya di Universitas Manchester, kemudian lulus S-2 dari jurusan tata kota 2009 juga sosiologi tahun 2011. Kemudian ia melanjutkan kuliah S3 untuk gelar PhD jurusan studi Human Geography di Universitas Leeds.

Bukankah sebuah prestasi yang luar biasa, anak bangsa yang telah menempuh pendidikan di negeri adidaya seperti Inggris. Dilihat dari pendidikan yang ditempuh, tentu kita berspekulasi bahwa Reinhard adalah sosok yang cerdas dan memiliki skill dalam bidang intelektual. Memperoleh sedikitnya dua gelar magister dan hampir menyelesaikan gelar doktornya di Inggris adalah suatu hal yang tidak biasa.

Tentu itu sebuah prestasi yang membanggakan, jika memang dia disorot media karena prestasinya tersebut. Tapi ada prestasi yang lebih menghebohkan dunia saat ini. Inilah yang dimaksud dari judul yang penulis ambil dengan kata “prestasi”. Karena sosok kelahiran Jambi ini, yang notabenenya adalah anak bangsa, telah membuat gempar dunia dengan dakwaan lebih kurang 190-an kasus pemerkosaan, yang uniknya adalah pemerkosaan yang dilakukan bukan terhadap lawan jenis (read – Perempuan), tetapi pemerkosaan yang dilakukannya ialah kepada para pemuda atau lelaki di Inggris.

Prestasi yang luar biasa, bahkan pakar kriminalitas dan Psikolog menyatakan bahwa ini adalah kasus terbesar yang pernah ada di dunia, seorang laki-laki memperkosa laki-laki dengan hampir 200 laki-laki hanya lebih kurang 2,5 tahun. Reinhard sendiri memang menyatakan dirinya Gay, dan bagi negara inggris hal ini adalah biasa, jika dilakukan pada ranah privasi maka hukum tidak berlaku. Tetapi ini dilakukan dengan cara menculik, membius korban, hingga membuat video untuk dipublish.

Reinhard Sinaga dan Prestasi Indonesia
Reinhard Sinaga

Perbuatan yang seharusnya tidak dilakuka oleh pemuda-pemuda manapun di dunia, apalagi oleh anak bangsa Indonesia. Kegelisahan atau pernyataan diri nya tentang Gay, terlihat pada judul tesis yang pernah diajukannya, yaitu “Sexuality and everyday transnationalism among South Asian gay and bisexual men in Manchester”

Secara bahasa, maksud yang ingin diteliti atau yang ingin dicapai dari tesis tersebut ialah hubungan antara Gay Asia Selatan dengan laki-laki bisexual di Manchester Inggris. Tentu ini sudah menggambarkan bagaimana tertariknya dia terhadap dunia Gay.

Latar belakang pendidikan yang begitu luar biasa berbanding terbalik dengan sikap amoral yang seharusnya tak di miliki oleh kaum terdidik. Sikap-sikap amoral ini tentunya terjadi dengan berbagai faktor :
1. Kurangnya iman. Agama sebagai landasan utama untuk membentuk moralitas sangat penting bagi individu-individu, jika tak ada agama maka sikap-sikap kriminal atau amoral akan sangat gamblang dilakukan walau secerdas apapun orang itu.
2. Kurangnya perhatian keluarga. Ini masih hipotesi penulis, dikarenakan yang penulis tahu, bahwa Reinhard adalah dari kalangan keluarga berada dan tidak kekurangan, ayahnya adalah seorang bankir dan selama ini ayahnya lah yang membiayai. Mungkin dikarenakan kesibukan orang tua tidak sempat mendidik anaknya dalam sikap moralitas.
3. Lingkungan. Ini adalah pengaruh paling besar, lingkungan ini bisa jadi mampu menciptakan seseorang sebagai predator seperti Reinhard saat ini. Mungkin lingkungan dia di Inggris membuat dia lebih enjoy dalam menampakan diri sebagai Gay, apalagi Inggris tidak menolak orang-orang seperti ini. Ditambah ketika melakukan “adegan” tidak layak tersebut pada korbannya, diketahui dia melakukan video dan mengirimkan video ke teman-temannya. Ini menunjukkan adanya “teman” dalam lingkungannya yang ikut mendukung perbuatannya.

Reinhard Sinaga dan Prestasi Indonesia
Ilustrasi

Indonesia adalah negeri yang memiliki budaya dan moral yang tinggi ditengah-tengah keberagaman. Tentunya Reinhard sudah pasti tidak mendapatkan kebiasaan seperti dari negeri ini. Dan mungkin kultur Indonesia tidak mendukung dia untuk mengekspresikan sikap gay-nya kepada masyarakat. Karena diketahui ketika di Inggrislah dia mulai melakukan tindakan-tindakan amoral yang membuat dunia tercengang kali ini.

Renhard bukanlah representasi pemuda Indonesia berbudaya dan beragama. Reinhard adalah hasil kultur yang mendukung perbuatan amoralnya. Inilah yang harus ditekankan, konsep budaya Indonesia sudah baik dengan tidak mendukung LGBT, dan pemerintah harus lebih memperkuat lagi untuk menolak sikap-sikap ini. Bukan malah mendukung.
Jikapun ada, pemerintah harus memfasilitasi dalam penanganan psikologi untuk penyembuhan mereka-mereka yang berpotensi terkena LGBT. Inilah PR bersama, antara pemerintah dan masyarakat dalam mengedukasi agar anak-anak muda tidak menjadi layaknya seperti Reinhard.

Dan pada akhirnya Reynhard menjalani sebanyak 88 hukuman penjara seumur hidup. Ini dilakukan secara bersamaan dengan minimal kurungan 30 tahun lamanya. Sidang ini akan dipisah sebanyak empat sidang yang akan dilaksanakan tanggal 1 Juni – 10 Juli 2018 (13 korban), 1 April – 7 Mei 2019 (12 korban), 16 September – 4 Oktober 2019 (10 korban), dan Desember 2019 (13 korban). Dan persidangan terus berjalan hingga tahun ini.

Prestasi Reinhard sebagai lelaki “predator” yang paling berbahaya di dunia, membuat kita semua turut prihatin atas apa yang menimpa Reinhard, karena menjadi contoh yang paling buruk yang disematkan dunia pada dia.
Reindhard dalam kata pengantar skripsinya pernah menulis The Dark Side of Me dalam dirinya, selengkapnya dia menulis :
“Mami-mami peramalku (terima kasih atas sumbangan pikirannya buat skripsi ini) dan yang selalu meramalku dengan gratis dan tahu ‘the dark side of me’ everybody has his/her dirty laundry right? Haha,”.

Itulah sumbangsih sang Reindhard kepada Indonesia dalam prestasi yang gelap dan mencekam dari seorang anak bangsa. Semoga kita semua dan lingkungan kita terhindar dari sikap kelam seperti Reindhard. Amin.

Penulis : Januari Riki Efendi, S.Sos (Mahasiswa Pascasarjana jurusan Pemikiran Politik Islam UINSU dan Pegiat Literasi)

Berita Terkini