Mudanews.com Surabaya – Menanggapi semakin ramainya polemik dugaan korupsi kuota haji yang kemudian menyeret PBNU, Panglima Nahdliyin Bergerak (NABRAK) Firman Syah Ali angkat bicara.
Menurutnya NU adalah ormas penjaga gawang moral bangsa, sepatutnya para pengurus dan warga NU selalu menjaga sikap dan perbuatan agar sesuai dengan ajaran luhur para pendiri NU.
“Kita adalah ormas penjaga gawang moral bangsa, pengawal cita-cita bangsa, pelindung kehormatan umat, maka pengurus maupun anggota NU, terutama pengurus NU dapat memberikan teladan moral terbaik kepada bangsa Indonesia, bukan sebaliknya. Kita harus menghindari perbuatan-perbuatan yang menabrak standar yuridis dan moral bangsa” ucap pendiri KONU.
Di sisi lain, Gus Firman meminta warganet berlaku adil dalam polemik ini.
“Di sisi lain kami harap warganet berlaku adil. Pertama, belum ada tersangka dalam kasus ini. Maka warganet jangan keburu menghakimi” lanjut tokoh angkatan 98.
“Yang kedua, hendaknya warganet cerdas membedakan antara PBNU dengan NU. Jumlah warga NU 159 juta jiwa (menurut hasil survey LSI), jumlah PBNU hanya berapa orang?. 159 juta jiwa warga NU, baik yang struktural maupun kultural mayoritas hidup sederhana dan bersahaja di pedesaan di bawah ajaran2 moral yang dibimbing langsung oleh kyai-kyai kampung. Jadi apapun yang akan menimpa PBNU hendaknya warganet jangan menghakimi NU-nya, sebab muassis NU KH As’ad Syamsul Arifin berkali-kali mendoktrin kepada warga NU agar jangan mengikuti Ketua NU bahkan jangan mengikuti KH As’ad Syamsul Arifin sendiri apabila berlawanan dengan isi perjuangan NU” lanjut tokoh madura.
“Mari kita berdoa semoga NU tetap dijaga oleh Allah, Rasulullah dan oleh para wali dari orang-orang yang ingin menghancurkan NU, baik dari luar maupun dari dalam. Ingat kerusakan dari dalam jauh lebih berbahaya” pungkas tokoh PMII.**(Red)