Mudanews.com – Surabaya– Rapat paripurna Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan oleh DPRD Jawa Timur hari ini dihadiri oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Ibu Arumi Bachsin, Forkompimda, Pimpinan DPRD, para kepala OPD Pemprov Jatim, para ketua Ormas dan tokoh masyarakat.
Dalam rangkaian rapat paripurna ada sesi Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh mantan Menko Polhukam RI Mahfud MD.
Dalam orasinya Mahfud MD menyampaikan bahwa Jawa Timur merupakan denyut jantung Indonesia. Indonesia adalah negara yang wilayahnya mewarisi bekas wilayah kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia klasik, yaitu Kerajaan Majapahit yang terletak di Jawa Timur. Selain itu proses pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda dimulai dari resolusi Jihad dan peristiwa 10 November di Jawa Timur. Setelah RI merdeka penuh, separuh dari seluruh Presiden RI berasal dari Jawa Timur.
Mahfud MD juga menyatakan bahwa Jawa Timur adalah bumi pesantren.
“Selain sebagai bumi Majapahit, Jawa Timur juga bumi pesantren. Pesantren-pesantren besar yang melahirkan putera-puteri terbaik bangsa ada di Jawa Timur. Maka marilah kita implementasikan value atau nilai-nilai kepesantrenan dalam membangun Jawa Timur” ucap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI.
Kata dia, nilai kepesantrenan yang dimaksud adalah kebersahajaan dan kejujuran.
“Nilai kepesantrenan yang menonjol adalah kebersahajaan dan kejujuran. Orang pesantren terlatih untuk sederhana, bersahaja, tidak serakah. Selain itu tentu saja didoktrin dengan keras untuk hidup jujur apa adanya” lanjut tokoh alumni pesantren.
Sebagai contoh, Mahfud MD menceritakan metode pewarisan akhlak oleh Kyainya saat dia nyantri dulu.
“Saya dulu nyantri di Ponpes Almardliyyah, Sumberlaga, Waru Pamekasan. Pada suatu hari saya dipanggil khusus oleh Kyai, diajak makan bersama. Anehnya walaupun sudah bilang kenyang, saya terus menerus disuruh nambah lagi, sampai habis tiga piring. Usai makan beliau dawuh ‘cong, begitulah yang mampu dimakan manusia, tidak banyak, hanya satu piring. lebih dari itu tak akan mampu. Maka besok kalau jadi pejabat kamu tidak boleh tamak, hidup secukupnya saja. Dan yang penting harus mengedepankan kejujuran. Mahfud lalu mengutip petuah Madura, “mon tak jujur ajur”, kalau tidak jujur hancur. Dan doktrin ini saya bawa terus hingga saya betul-betul jadi pejabat sesuai prediksi beliau.
Maka saya minta kepada seluruh pejabat Jawa Timur dan rakyat jawa timur, kalau kita cinta jawa timur, jaga integritas, harus jujur, kalau tidak jujur ajur!”, pungkas Menteri Pertahanan era Presiden Gusdur.
Orasi ilmiah Mahfud MD berkali-kali mendapatkan applause dari hadirin, terutama anggota DPRD Jawa Timur.***(Red)