Dugaan Pungutan Liar di MAN 1 Cianjur, Orang Tua Pertanyakan Transparansi Dana BOM

Breaking News
- Advertisement -

 

MUDANEWS.COM, CIANJUR – Kebijakan keuangan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cianjur menjadi sorotan. Sejumlah orang tua siswa mengeluhkan adanya dugaan pungutan yang dinilai memberatkan, padahal sebagai sekolah negeri, MAN 1 Cianjur seharusnya mendapatkan Bantuan Operasional Madrasah (BOM) yang memadai.

Salah satu orang tua siswa, AH (bukan nama sebenarnya), mempertanyakan kebijakan tersebut. Ia merasa janggal dengan adanya pungutan dalam bentuk “infak kegiatan” yang ditawarkan dalam tiga pilihan nominal, yaitu Rp3.500.000, Rp2.800.000, atau Rp2.500.000, yang bisa dicicil selama satu tahun.

“Pungutan ini dijelaskan sebagai pengganti iuran UDB (Uang Dana Bantuan) yang ditiadakan,” kata dia kepada media online nasional Mudanews.com melalui keterangan tertulis, Kamis (3/7/2025).

AH menunjukkan sebuah “Surat Pernyataan Kesediaan” yang harus ditandatangani orang tua, menyatakan komitmen untuk mendukung program/kegiatan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di MAN 1 Cianjur Tahun Ajaran 2025/2026.

Serta kesediaan memberikan sumbangan pendidikan kepada madrasah sesuai dengan hasil musyawarah dan kesepakatan Komite Madrasah. Dalam surat tersebut, besaran sumbangan masih dikosongkan.

Kecurigaan orang tua diperkuat dengan informasi mengenai Biaya Operasional Sekolah (BOS) atau yang dalam konteks madrasah disebut BOM. Berdasarkan data, besaran biaya per siswa per tahun untuk Madrasah Aliyah (MA) Negeri di Indonesia adalah Rp1.500.000.

“Dengan jumlah peserta didik MAN 1 Cianjur sebanyak 1206 orang, total dana BOM yang seharusnya diterima adalah sekitar Rp1.809.000.000.,” ungkap dia dengan nada kesal

Dana BOS/BOM sendiri lannjutnya, diperuntukkan bagi biaya operasional sekolah seperti gaji pendidik dan tenaga kependidikan, pembiayaan pembelajaran, penyelenggaraan kegiatan penunjang pendidikan, serta penyediaan sarana dan prasarana sekolah.

“Dengan besaran dana yang cukup fantastis ini, pertanyaan muncul mengapa madrasah masih memungut dana dari orang tua siswa? Apakah dana BOM yang diterima tidak mencukupi untuk operasional madrasah?” cetusnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak MAN 1 Cianjur belum memberikan tanggapan resmi mengenai keluhan dan pertanyaan yang diajukan oleh orang tua siswa.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan transparansi pengelolaan keuangan di MAN 1 Cianjur dan berpotensi menimbulkan preseden buruk terhadap kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan negeri.

Orang tua berharap ada penjelasan yang transparan dan solusi yang tidak memberatkan dari pihak madrasah.

Berita Terkini