Mudanews.com, Kabupaten Bandung – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI) PBNU menggelar Workshop dan Jambore Nasional (Jamnas) Relawan LPBINU sekaligus menyemarakkan Harlah LPBI PBNU ke-14.
Kegiatan ini telah berlangsung selama tiga hari di Citarum 0 km, Situ Cisanti, Desa Taruma Jaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Acara diisi oleh workshop simulasi kesiapsiagaan bencana, penanaman pohon, ruwatan jagat, kajian fiqh perubahan iklim dan kemah serta apel siaga.
Selain workshop, acara dilanjutkan dengan penanaman pohon dan pelepasan bibit secara simbolis oleh Wakil Ketua Umum PBNU, Habib Hilal Al Aidid, didampingi Ketua LPBI, BNPB, Baznas, KLHK dan Kemensos. Kegiatan ditutup dengan doa bersama Ruwatan Jagat sekaligus tsyakuran 14 Tahun LPBI NU oleh Ketua PCNU Kabupaten Bandung.
Dalam sambutannya, Ketua LPBI PBNU Tubagus Ace Hasan Syadzily atau akrab disapa Kang Ace mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian dari Hari Lahir LPBI ke-14.
Menurutnya, LPBI merupakan lembaga di bawah Nahdlatul Ulama (NU) yang bertugas menerjemahkan berbagai kebijakan PBNU terkait penanggulangan bencana, perubahan iklim dan pemasalahan lingkungan.
“LPBI merupakan lembaga yang selama ini telah bekerja melakukan upaya penanggulangan bencana. Hadir ditengah masyarakat, terutama di basis-basis NU yang mengalami bencana,” kata Kang Ace dalam keterangan tertulis, Kamis (23/5/2024).
Ace yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini mengatakan bahwa LPBI NU juga selama ini aktif melakukan edukasi masyarakat dan mendorong peran NU dalam penanganan bencana di Indonesia.
“Hari ini merupakan apel siaga LPBI NU di KM 0 Sungai Citarum. Kenapa kami menjadikan km 0 Cisanti ini sebagai lokasi, karena Situ Cisanti merupakan hulu Sungai Citarum merupakan sumber air, bukan saja bagi warga Kabupaten Bandung, tapi juga sumber kehidupan air bagi seluruh Jawa Barat, bahkan nasional,” ujarnya.
Karena itu, tutur Kang Ace, kelestarian hulu Sungai Citarum harus dijaga, dilestarikan, dan hidupkan dengan menjaga lingkungan. Seperti diketahui, Sungai Citarum kerap dituding sebagai penyebab banjir yang terjadi di Jabar.
“LPBI NU, selain memperingati Harlah ke-14, melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa LPBI NU siap siaga menghadapi berbagai bencana. Karena kita tahu, Indonesia ini merupakan ring of fire, wilayah yang sangat berpotensi terjadi bencana di mana-mana,” imbuhnya.
Acara ini kata Kang Ace, dilaksanakan selama 3 hari, yang diisi dengan apel siaga, jambore nasional, dan peningkatan kapasitas relawan LPBINU agar mereka memiliki keterampilan dalam menghadapi bencana.
“Kegiatan ini juga diisi dengan Ruwatan Jagat, doa bersama demi keselamatan negeri ini dari ancaman bencana yang setiap saat bisa menghantui kita semua,” ucap Kang Ace.
Karena itu ujar dia, LPBI NU terus bekerja sama dengan berbagai pihak, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PBNU), Kementerian Sosial (Kemensos), Baznas, dan lembaga-lembaga swasta yang memiliki perhatian sama dalam menghadapi bencana.
“Hari ini yang terdaftar sebanyak 350 relawan. Mereka akan mengikuti kegiatan ini selama tiga hari, diberikan keterampilan manajemen risiko bencana,” imbuhnya.
Ketua LPBI PCNU Kabupaten Cianjur Kang Hilman Firmansyah, ST sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
“Acara ini sangat penting bagi kami sebagai pengurus LPBI kabupaten Cianjur selain dalam rangka membangun silaturahmi antar pengurus LPBI NU Se Dunia juga bahwa LPBI hadir menjadi garda terdepan dalam penanggulangan bencana dan iklim khususnya di kabupaten Cianjur apalagi cianjur pasca bencana gempa bumi yang tentunya kami harus betul betul pro aktif,” tuturnya.
“Alhamdulillah, kami mengirmkan kader terbaik kami ke acara tersebut dan kami intruksikan untuk mengikuti acara sampai selesai”pungkasnya.