MUDANEWS.COM, Percut – Pelaku dan korban penganiayaan dengan kondisi berdarah-darah mendatangi Polsek Percut Sei Tuan.
Pantauan MUDANEWS.COM di Polsek Percut Sei Tuan, awalnya dengan kondisi kepala berlumuran darah James Chrismest Simamora (34) warga Jalan Rela, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung, datang ke Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Percut Sei Tuan, sesampai diruangan SPKT James Chrismest Simamora diambil keterangan oleh petugas.
” Tolong aku pak, kepala aku dipukul pakai batu. Aduh pak sakit kali kepala aku ini,”rintih Chrismest Simamora, sembari terus memegang kepalanya yang mengeluarkan darah, saat dimintai keterangan identitas dan kronologis singkat kejadian, oleh petugas SPKT sebelum dibawa petugas piket Reskrim ke RS Haji Medan, Jumat (9/6/2017 ) sekira pukul 17.39 WIB.
Setelah petugas SPKT selesai membuat surat pengantar visum, petugas piket Reskrim membawa James Chrismest Simamora, ke RS Haji Medan, dengan menggunakan mobil. Tak berapa lama James Chrismest Simamora pergi ke rumah sakit. Romulo (30) warga Jalan Tempuling, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung, datang ke Polsek Percut Sei Tuan, dengan kondisi tangan sebelah kiri berdarah akibat tusukan benda tajam.

Kepada petugas SPKT, Romulo mengatakan bahwa dirinya diserang oleh James Chrismest Simamora, dengan sebilah pisau dan mengenai jari telunjuk tangan kirinya, di Jalan William Iskandar/Pancing, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung. Romulo, yang membuka usaha depot air di seputaran lokasi kejadian menjelaskan, bahwa James Chrismest Simamora, kerap meminta uang SPSI saat mobil tangki air isi ulang parkir didepan depot air miliknya.
” Dia (James Chrismest Simamora) kerap meminta uang sama aku. Tapi asal aku kasih Rp 5000, dia menolak, dan dia meminta Rp 25.000. Karena aku juga merasa warga setempat, lama- lama, palak juga aku dengan tingkah laku James Chrismest Simamora itu. Makanya tadi tak aku kasih pas dia minta uang,” kata Romulo didepan petugas SPKT Polsek Percut Sei Tuan.
Karena tidak dikasih uang, sambung Romulo, sempat terjadi cek-cok mulut antara ia dan James Chrismest Simamora. Akhirnya cek-cok mulut berlanjut dengan James Chrismest Simamora menantang Romulo berkelahi. Namun, karena Romulo lagi membawa mobil dan takut mobilnya dirusak, akhirnya Romulo pergi untuk menyimpan mobilnya.
Setelah menyimpan mobilnya, Romulo kembali ke lokasi keributan pertama dan bertemu lagi dengan James Chrismest Simamora. Selanjutnya, Romulo menerima tantangan James Chrismest Simamora berkelahi dengan tangan kosong. Mendengar tantangannya diterima Romulo, Chrismest Simamora sempat mengelak.
” Pas aku tantang balik dia (James Chrismest Simamora) mengatakan, kalau mau kau disana kita ributnya. Ditunjuknya didaerah yang banyak kawan-kawannya. Kemudian aku bilang, disini aja kalau kau memang berani,” ujar Romulo.
Pas cek-cok gitu, lanjut Romulo, tiba-tiba dia (James Chrismest Simamora) menyerang aku dengan pisau, untung aku dapat mengelak dan akhirnya tangan aku yang kenak tikam.
” Melihat dia bawa senjata, ya aku membela diri, aku lempar dia dengan batu dan kena pula kepalanya hingga berdarah. Tapi bukan aku yang menyerang duluan, aku hanya membela diri. Jangan dia buat laporan, dibilangnya pula aku yang menyerang duluan,” terang Romulo mencoba menyakinkan petugas SPKT dengan apa yang disampaikannya.
Sampai berita ini dikirimkan, petugas masih meminta keterangan keduanya terkait kronologis kejadian. Berita Medan, Fadli