MUDANEWS.COM, Medan – Kinerja harga sejumlah kebutuhan pokok kedepan atau setidaknya 1 bulan kedepan diperkirakan akan bergerak landai.
“Harga kebutuhan pokok cenderung tidak akan bergerak banyak seiring dengan tren konsumsi masyarakat yang nantinya akan mengalami penurunan. Penurunan konsumsi ini banyak di sumbang dari bulan Muharam yang memang cenderung membuat harga kebutuhan masyarakat nyaris tidak bergerak,” ujar Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Jumat (21/8/2020).
Kalau untuk komoditas holtikultura, seperti cabai, bawang, atau sayur-sayuran. Gunawan yakin harganya akan bertahan stabil dengan potensi mengalami penurunan.
“Selama tidak ada erupsi sinabung lanjutan, saya memperkirakan harga jenis kebutuhan holtikultura tersebut memiliki kecenderung bergerak mendatar dengan sedikit mengalami penurunan,” ujarnya.
Sejauh ini, cabai dijual dikisaran 25 ribuan, bawang merah dijual dikisaran 25 ribuan juga. Hanya bawang putih yang dijual dengan tren naik dikisaran 22 ribuan dari posisi sebelumnya di level 18 ribuan per Kg. Untuk bawang putih karena komoditasnya impor, harganya sangat ditentukan oleh jumlah stok bawang putih dan acuan harga yang ada di level importir.
“Selanjutnya, harga kebutuhan protein seperti daging ayam diperkirakan juga akan berpeluang bergerak stabil. Walaupun kecenderungannya bisa saja “diatur” sesuai dengan kebutuhan pasar,” kata Gunawan.
Gunawan meyakini peternak kita baik itu yang mandiri ataupun yang bentuknya plasma dari perusahaan besar, akan mengatur ketersediaan stoknya dilapangan, sehingga harga akan dibentuk dengan kecenderungan untuk bergerak dalam rentang harga tertentu.
“Mengingat, bulan Muharam merupakan bulan dengan tren perkembangan konsumsi yang turun. Karena bulan Suro ini masyarakat cenderung nmengurangi aktifitas sosialnya, salah satunya adalah pesta. Sehingga akan ada banyak peternak yang akan mengatur stoknya agar terhindar dari kemungkinan kerugian. Sejauh ini, harga daging ayam dijual dalam rentang 25 hingga 27 ribu per kg. Merupakan level harga yang ideal,” jelasnya.
Jadi, jika harga yang terbentuk nantinya cenderung mendatar atau bahkan turun. Lantas tidak bisa disimpulkan begitu saja bahwa ada penurunan daya beli.
“Karena bulan Muharam atau Suro ini memang identik dengan bulan dimana konsumsi masyarakat melemah. Jadi kalau deflasi lagi, memang siklusnya seperti itu. Artinya deflasi kalaupun terjadi nantinya masih terbilang wajar,” pungkasnya. Berita Medan, red