MUDANEWS.COM, Medan – Sonny S Manalu Wakil Mensos mengatakan bahwa warga sekitar danau toba khususnya dan masyarakat Sumut pada umumnya harus dapat menjadikan danau toba sebagai industri pariwisata.
“Sehingga dapat mengangkat perekonomiannya dan siap menjadi tuan rumah yang baik bagi wisman lokal maupun wisman manca negara,” harapnya saat menghadiri silaturahmi Dewan Pimpinan Pusat Komite Masyarakat Danau Toba (KMD) di Gedung Raja Inal Siregar Kantor Gubsu di Jalan Diponegoro Medan, Rabu (11/3/2020).
Sementara itu Gubernur Sumut diwakili Kepala Kesbangpol Sumut Anton Siahaan mengutarakan akan siap bekerja sama dengan KMD dan elemen masyarakat lainnya untuk mempercepat danau toba sebagai destinasi wisata internasional.
Di akhir acara diberi kesempatan oleh ketua panitia acara sesi untuk dialog interaktif kepada tiga orang undangan untuk bertanya atau memberikan saran dalam silaturahmi tersebut yang di pandu oleh Setia Pandia (mc senior).

Salah satu peserta dialog interaktif tersebut adalah Ustaz Martono, ustaz yang dikenal oleh warga sumut sebagai ustaz yang energik dalam merawat kebhinnekaan memberi saran kepada KMD agar menjembatani antara masyarakat yang menolak wacana wisata halal/ syariah.
“Dengan wacana menjadikan danau toba sebagai kawasan wisata halal/syariah, karena destinasi wisata internasional harus lepas dari kepentingan agama tertentu sehingga akan dapat menarik wisatawan manca negara,” tuturnya.
Menanggapi masukan dari ustaz Martono, Rahmansyah Sibarani mewakili DPRD Sumut mengatakan tidak akan pernah ada lebel wisata halal/syariah di danau toba dan daerah lainnya di sumut.
“Dan Pasti DPRS SU tidak akan pernah mengesahkan Perda tentang Wisata Halal/Syariah,” tegasnya.
Usai dialog interaktif acara ditutup dengan foto dan makan siang bersama. Berita Medan, red