MUDANEWS, Medan – Pemko Medan kembali menurunkan Tim Sosialisasi penggunaan Masker dan Penertiban Kafe, Rumah Makan, Tempat Hiburan serta Pusat Perbelanjaan di Kecamatan Medan Marelan, Sabtu (18/4) malam.
Pasalnya, Pelaksana tugas (Plt) WaliKota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi ingin memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di kawasan tersebut. Padahal selama ini tak satupun kasus Covid-19 ditemukan di Medan Marelan, tapi kini sudah ditemukan ada warga yang masuk dalam status pasien dalam pengawasan (PDP).
Kondisi ini terjadi karena mobilitas warga di Kecamatan Medan Marelan masih sangat tinggi di tengah pandemi Covid-19 menerpa Kota Medan.
Terbukti, ketika tim turun melakukan sosialisasi masih banyak warga Marelan yang beraktifitas di luar rumah tanpa mempedulikan Covid-19 yang mengancam. Di samping itu tak sedikit juga warga yang terlihat tidak mengenakan masker meski berada di luar rumah.
Kepada seluruh tim yang terdiri dari unsur Satpol PP Kota Medan, Dinas Pariwisata, Badan Penanggulangan Bencana Daetah (BPBD), Dinas Perhubungan serta jajaran Kecamatan Medan Marelan, Akhyar minta agar dapat mensosialisasikan dengan baik akan pentingnya mengenakan masker.
Dikatakan Akhyar, jika warga yang sudah terpapar covid 19, maka percikan ludahnya saat berbicara, bersin maupun buang ludah sudah mengandung virus. Untuk menghindari terjadinya penularan,maka gunakan masker sehingga ada filter yang telah melindungi wajah dan hidung sehingga virus Corona tidak sampai masuk dan menginfeksi dalam tubuh.
Selain mengenakan masker, Akhyar pun tak bosan-bosannya mengajak seluruh warga untuk selalu mencuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir ataupun hand sanitizer. Dengan rajin membersihkan tangan, maka virus Corona yang menempel di tangan akan mati sehingga tidak dapat masuk tubuh melalui mulutaupun hidung.
“Hindari menyentuh wajah, terutama mulut, hidung dan mata sebelum mencuci tangan,” pesannya.
Di samping itu tambah Ahyar lagi, hindari berada di tempat keramaian jika tidak penting dengan lebih baik berada dalam rumah guna memutus penularan virus Corona.
“Jika pun harus berada di pusat keramaian, selalu jaga jarak (physical distancing) minimal 1,5 meter,” imbaunya.
Selanjutnya Akhyar mengungkapkan, sampai saat ini Pemko Medan belum ada mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada Menteri Kesehatan. Namun jika penularan Covid 19 semakin cepat, tegas Akhyar, maka pengajuan PSBB kepada Menteri Kesehatan harus.dilakukan untuk mengatasinya.
“Meski demikian saya yakin, jika kita semua mau bersatu menghadapi covid 19, terutama dengan mengenakan masker dan melaksanakan semua protok kesehatan yang telah disampaikan, maka penyebaran Covid-19 di Kota Medan dapat kita putus,” ujarnya optimis.
Di kesempatan itu, Akhyar juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh dokter dan petugas medis karena selama ini sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19, terutama dalam merawat warga yang telah terpapar Covid-19.
“Atas nama pribadi dan seluruh jajaran Pemko Medan, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh dokter dan petugas medis yang telah memberikan bantuan sangat luar biasa dalam menangani Covid-19,” ujarnya.
Usai apel, tim yang dipimpin Kasatpol PP M Sofyan, Kadis Pariwisata Agus Suriono, Kabag.Tapem M Ridho Nasution dan Camat Medan Marelan M Yunus langsung melakukan sosialisasi.dan penertiban.
Bagi warga yang tidak mengenakan masker langsung diberikan masker untuk dipakai langsung.
“Kita tidak melarang warga berjualan, silahkan berjualan tapi jangan melayani untuk makan di tempat tetapi gunakan sistem.take away (dibawa pulang) guna menghindari terjadinya kerumunan warga,” tegas Sofyan.
Di Ayam Penyet Mas Man dan Doa Ibu Lamongan Pecel Lele, juga ditemukan banyak warga yang tengah maksan.bakso tanpa mengenakan masker.
“Jika protokol kesehatan tidak diindahkan, maka kami akan melakukan tindakan tegas dengan menyita meja dan bangku,” ungkapnya.
Kerumunan warga juga ditemukan di Irian Supermarket, terutama MR.B 1946 Coffe. Puluhan warga tengah asyik menikmati makanan dan.minuman tanpa mengenakan masker. Tim langsung mengumpulkan kursi dan menyusunnya di atas meja agar tidak ada lagi warga yang berkumpul di tempat tersebut.
Selain itu pedagang makanan pinggir jalan yang ramai dikunjungi warga tak satu pun luput ditertibkan.
Prosesi sosialisasi dan penertiban dilakukan dua tim berjalan lambat, sebab mobilisasi warga di jalan sangat tinggi sehingga mengganggu kelancaran arus lalu-lintas.
Kondisi ini tentunya sangat.mengherankan tim, sebab mobilitas warga di kecamatan lain sudah jauh berkurang akibat takut terpapar Covid-19. (mn-ka)