MUDANEWS, Medan – Wabah demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) yang menyerang hewan ternak babi kembali menghebohkan Indonesia termasuk Sumatera Utara (Sumut).
Anggota DPRDSU dari Fraksi PDIP Komisi B yang membidangi peternakan, Sugianto Makmur pun turut prihatin atas wabah yang sedang melanda Sumut ini.
“Sudah jelas wabah ASF berasal dari luar negeri. Memang tidak ada masuk babi hidup dari luar negeri tetapi ada produk-produk turunannya yang berasal dari luar negeri baik yang tenteng tangan (hand carry) atau pun impor resmi. Keteledoran Karantina mau pun Dinas Peternakan adalah, meski sudah tau Wabah ASF terjadi di Tiongkok dan negara Asean minus Malaysia dan Thailand (dari tahun 2018) tidak ada tindakan preventif di gerbang-gerbang masuk ke Sumut. Barulah sesudah terjadi babi mati dan hasil lab keluar, dipasang tulisan-tulisan di airport, itu pun di tempat yang tersembunyi,” jelas Sugianto.
Menurut Sugianto, sikap anggap enteng dan anggap remeh ini mengakibatkan kematian babi puluhan ribu ekor dengan nilai ratusan milyar rupiah. Berita Medan, red