Kartu Merah untuk Bupati Labura, Bunyi Peluit di UIN SU

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Silaturahmi Pemkab Labura dengan mahasiswa Labura diadakan di Aula kampus I Uinsu Jalan Sutomo dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai Kampus yang ada di Kota Medan.

Tampak hadir juga pada acara Bupati Labuhanbatu Utara beserta beberapa staff dan jajarannya, akademisi dan juga DPRD Labura.

Pada pertemuan yang berlangsung kali ini, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara mendapatkan kritikan pedas, salah satunya dari Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Labuhanbatu Utara (PP GEMA-Labura).

Hal ini terlihat pada saat detik-detik Bupati Labuhanbatu Utara Bapak H. Khairuddin Syah Sitorus SE memberikan kata sambutannya di depan ribuan Mahasiswa/i, OPD, Akademisi, dan DPRD Labura. Dipotong oleh Salah satu Kader dari Gema Labura dengan membunyikan Peluit dan mengeluarkan Kartu Merah kepada Bupati Labura.

“Hari ini kami dengan tegas menyampaikan bahwasanya selama hampir 2 Periode Masa Kepemimpinan Bapak Bupati tidak mampu untuk mempercepat Pembangunan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Hal ini terlihat dari semrautnya pembangunan dan rusaknya infrastruktur jalan yang ada di Kecamatan Kualuh Hilir dan Kualuh Leidong,” ucap Lukman.

“Kami meminta bupati dapat menyerap aspirasi dari mahasiswa dan segera merealisasikan tuntutan khusus nya mengenai infrastruktur jalan yang ada di Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir. Selepas pertemuan ini harus ada perubahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Kami sampaikan ini sebagai cinta kami terhadap tanah kelahiran,” tambah Lukman sambil memegang peluit dan kartu merah.

Ditempat yang sama, hadir juga Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Labuhanbatu Utara (PP GEMA-Labura) Amansyah hakim di dampingi oleh Sekretaris Jenderal Lankros Hartop dan juga jajarannya.

“Selaku mahasiswa yang hadir diacara tersebut sudah sepatutnya kita memberikan kritikan dan saran untuk pemerintah, kita datang bukan hanya untuk berfoto-foto dan berselfi ria dengan pejabat. Kita adalah harapan dari masyarakat Labuhanbatu Utara. Kita adalah mitra kritis dari Pemerintahan.,” ucap Amansyah.

“Kami menilai bahwasanya pertemuan ini hanya sebagai ajang seremonial belaka, terbukti dari tahun ketahun masukan dari mahasiswa tidak direalisasikan oleh bapak bupati,” tutup Lankros. Berita Medan, IM

Berita Terkini