Raih Doktor Bidang CSR Penyuluhan Pembangunan UNS Surakarta, Laily Furaida Tegaskan Pelaksanaan CSR BUMN Harus Inklusif

Breaking News
- Advertisement -

Mudanews.com Surakarta – Mahasiswi Program Studi S3 CSR Penyuluhan Pembangunan/ Pemberdayaan Masyarakat Sekolah Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Laily Furaida berhasil meraih gelar Doktor CSR Penyuluhan Pembangunan. Adapun menariknya, Laily Furaida menyandang gelar Doktor tanpa harus mengikuti Ujian Terbuka Promosi Doktor dan hanya mengikuti ujian tertutup. Hal ini sesuai dengan Peraturan Rektor Nomor 23 Tahun 2020 yang diperbarui Peraturan Rektor Nomor 22 Tahun 2024 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Program Magister dan Program Doktor, maka yang bersangkutan berhak lulus hingga Ujian Tertutup saja tanpa Ujian Terbuka.

Dari penelitiannya dihasilkan 2 (dua) publikasi ilmiah pada journal Internasional Terindeks Scopus (Q1). Selain itu, luaran penelitiannya juga telah publish 3 (tiga) proceeding Seminar Internasional dan menghasilkan 1 (satu) buku Prototype Model. Di samping itu, Laily Furaida berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Model Pemberdayaan Difabelpreneur dalam Program CSR BUMN di Eks-Karesidenan Surakarta” dihadapan para dewan penguji, yakni Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M.Si (Ketua Penguji), Dr. Ir. Eny Lestari, M.Si (Sekretaris Penguji), Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S (Promotor), Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si (Co Promotor 1), Dr. Sapja Anantanyu, M.Si (Co Promotor 2), Prof. Dr. Munawir Yusuf, M.Psi (Penguji Internal) dan Prof. Faisal, SE., M.Si., PhD (Penguji Eksternal) pada senin, 10 November 2025.

CSR BUMN Inklusif

Dalam penelitiannya, Laily Furaida menganalisis implementasi pemberdayaan difabelpreneur melalui corporate social responsibility (CSR) BUMN wilayah Eks-Karesidenan Surakarta, serta menemukan model pemberdayaan difabelpreneur yang ideal. Model pemberdayaan difabelpreneur yang telah direkomendasikan menawarkan pelibatan aksi bersama sebagai bentuk collaborative governance yang melibatkan elemen-elemen yang lebih luas dalam satu forum asosiasi yang terintegrasi dalam peran dan fungsi masing-masing,” papar Laily Furaida.

Menurut istilah Laily Furaida disebut CSR BUMN Inklusif, yakni sebuah model tanggung jawab sosial dan lingkungan berorientasikan pada keadilan sosial, kesetaraan akses dan partisipasi aktif dari kelompok rentan dalam pembangunan melalui kemitraan kolaboratif antara BUMN, pemerintah dan masyarakat guna menciptakan kemandirian dan keberlanjutan bersama. Dimana CSR BUMN Inklusif lebih menekankan:

(1) Partisipasi sejajar antara perusahaan, masyarakat dan pemerintah dalam perencanaan sekaligus pelaksanaan program;

(2) Akses setara terhadap sumber daya, peluang dan manfaat program CSR tanpa diskriminasi;

(3) Pemberdayaan berkelanjutan, yaitu peningkatan kapasitas dan kemandirian penerima manfaat agar tidak bergantung pada bantuan korporasi;

(4) Sinergi multiaktor dalam kerangka collaborative governance, di mana BUMN berperan sebagai katalis sosial yang menghubungkan dunia usaha dengan kepentingan publik dan

(5) Keberlanjutan sosial dan ekonomi, yang menjamin hasil program CSR guna memperkuat kesejahteraan bersama, bukan hanya reputasi korporasi,” terang Laily Furaida.

Menurut Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S selaku Promotor yang juga Anggota Dewan Pendidikan Tinggi (DPT) memberikan apresiasi tinggi kepada Dr. Laily karena yang bersangkutan telah menemukan dan menyarankan pelaksanaan CSR BUMN harus Inklusif. Ini bisa menjadi pilihan paradigma baru dari pelaksanaan CSR selama ini,” terang Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. Sedangkan, Prof. Faisal, SE., M.Si., PhD selaku Penguji Eksternal yang menjabat Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (Undip) yang juga Guru Besar bidang CSR ini menyampaikan bahwa hasil penelitian Dr. Laily ini adalah sesuatu yang baru dan sangat penting diikuti oleh praktek-praktek CSR selanjutnya.
Dalam pandangan Dekan FEB Undip Semarang bahwa disertasi Dr. Laily Furaida merupakan salah satu disertasi yang berkualitas tinggi. Disertasi tersebut memiliki kebaruan baik secara tema, perspektif teori maupun secara metodologi yang digunakan. Implikasi dari temuan disertasi ini sangat bermanfaat tidak hanya dari sisi akademisi tetapi juga untuk pembuatan kebijakan oleh pemerintah terkait bagaimana model Difabelpreneur berbasis CSR mampu memberikan landasan untuk pemberdayaan komunitas difabel,” ujar Prof. Faisal, SE., M.Si., PhD.

Saya yakin kedepannya, temuan dari disertasi ini akan mampu memberikan landasan bagi pengembangan riset dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya bagaimana implementasi model difabelpreneur dapat digunakan untuk melihat faktor apa saja yang harus dipertimbangkan dalam program pemberdayaan bagi komunitas difabel. Sukses selalu atas pencapaian gelar Doktor Laily Furaida,” demikian komentar Dekan FEB Undip Semarang.**(Red)

Berita Terkini