MUDANews.com, Jakarta – Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) kembali menggelar Subuh Berjamaah di AQL Islamic Center, Jakarta, Minggu (22/1).
Seusai melaksanakan sholat subuh, Ketua GNPF-MUI, KH. Bachtiar Nasir mengatakan, masyarakat jangan salah menilai Aksi Bela Islam sebagai ancaman. Justru, Islam adalah agama yang damai.
“Aksi Bela Islam jangan dianggap sebagai ancaman. Ini adalah potensi ummat Islam yang harus direspons dengan positif. Islam adalah agama damai, jangan terpurukkan mereka. Islam kalian tuduh dengan berbagai tudingan. Padahal, kalau ada ummat paling ingin tegakkan NKRI, itulah Islam. Ummat Islam tidak hanya menyiapkan darahnya untuk NKRI, tetapi sudah menyiapkan nyawanya,” tegas KH Bachtiar Nasir, sebagaimana tertulis dalam Media Resmi GNPF-MUI.
Sedangkan pemimpin AQL Islamic Center dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa ummat Islam memiliki konsep tolerasi khusus yaitu lakum diinukum waliyadin yang artinya bagi kalian agama kalian dan bagi saya agama saya. Ia juga menegaskan, dalam konsep tersebut, Islam adalah pemimpin bagi Islam dan ummat lain juga hanya jadi pemimpin bagi ummat lain, serupa dengan yang ditegaskan Al-Maidah ayat 51.
“Orang yang memilih pemimpin kafir, cara berpikirnya hingga pada semua sikapnya akan sama dengan pemimpinnya. Karena agama rakyat tergantung agama pemimpinnya, budaya rakyat tergantung budaya pemimpinnya,” katanya.
Subuh Berjamaah AQL Islamic Center tersebut mengangkat tema ” Tegakkan Al-Maidah 51″. Jamaah yang hadir dari berbagai wilayah di Jabodetabek itu memadati Masjid AQL dan meluber ke jalan hingga beberapa shaf.[am]