Oleh: Joni Purba
Dalam aktivitas kita sehari-hari sangat erat kaitanya dengan api. Terutama hal yang berhubungan dengan penggunaan korek api. penggunaan korek api memang bukan lah sebuah hal yang terlalu menjadi bahan perhatian oleh masyarakat saat ini. hal itu karena penggunaan korek api sudah menjadi bagian yang sangat erat dalam kehidupan sehari-hari.
Seringkali kita melupakan hal-hal kecil yang sangat dekat dengan kita. untuk itu, agar kita tidak terlalu larut dalam kelupaan kita, mari kita kupas sedikit sejarah tentang benda kecil yang akrab dengan kehidupan kita ini (korek api).
Pada mulanya korek api atau pemantik api atau yang biasa disebut dengan mancis (bahasa sehari-hari warga Kota Medan), ditemukan oleh seorang ilmuan kimia sekaligus sebagai Bapak Ilmu Kimia Modern, yakni Robert Boyle pada tahun 1680. Boyle sendiri lahir pada tanggal 25 Januari 1627 di Lismore Castle, Country Waterford, Irlandia. Kedua orrang tuanya yang juga merupakan ilmuan yang berpengaruh besar terhadap ilmu pengetahuan modern di Irlandia, di mana ayahnya yang bernama Richard Boyle dan Ibunya Catherine Fenton.
Penemuan ini bermula dari eksperimen Boyle yang dimulainya pada tahun 1645, dan pada akhirnya di tahun 1680 iya berhasil menemukan penemuan sederhana namun sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia ini. pada mulanya Ia melapisi selembar kerta dengan fosfor. Kemudian ia menggesekkan kayu yang telah dilapisi sulfur dengan kertas berlapis fosfor tersebut hingga muncullah percikan api.
Dari sinilah sejarah penemuan korek api dimulai, namun penemuan hebat ini belum dapat dikembangkan dengan luas. Hal ini dikarenakan belum ditemukannya cara memproduksi sulfur dangan jumlah yang besar guna mendukung perkembangan penemuan korek api ini.
Kemudian sekali lagi pada tahun 1826, korek api ditemukan oleh John Walker, salah seorang ilmuan Kimia berkebangsaan Inggris yang terkenal. Ia lahir pada tanggal29 Mei 1781. Kemudian Walker menemukan korek api dengan cara digesek secara tidak disengaja. Dia menemukan korek api yang terbuat dari logam putih antimony sulfida, kemudian dicampur dengan zat kimia potassium chlorate, getah pohon, kanji dan kayu. Setelah itu Ia mencampurkan semua bahan tersebut. Setelah semua bahan tercampur kemudian muncullah api yang mengakibatkan kayu tersebut terbakar.
Dia tidak mematen kan penemuan tersebut dan justru dengan sengaja memamerkan penemuannya tersebut kepada khalayak ramai. Hingga pada akhirnya banyak orang yang meniru penemuannya tersebut. Hingga pada saat itu dimulailah penjualan korek api pertama kali pada tanggal 7 April 1827 di sebuah toko Walker. Walker terus melanjutkan penelitiannya tentang korek api, dan tidak memberikan komposisi yang pasti tentang pembuatan korek api kepada siapapun.
Di lingkungannya, John Walker disebut sebagai ahli botani yang banyak menghabiskan seluruh waktunya untuk mengerjakan percobaan kimianya. Dengan berjalannya waktu, penemuan serta inovasi tentang korek api telah mengalami perkembangan dan sudah semakin sempurna setelah ditemukan korek api gas. Amerika Serikat menjadi salah satu Negara pelopor pengembangan korek api gas saat itu, melalui produk korek api gas dengan merk Zippo yang masih terkenal hingga saat ini.[***]