MUDANEWS.COM, Kota Sukabumi – Puluhan anak remaja anggota geng motor di Kota Sukabumi kembali berulah dengan merusak fasilitas umum dan melakukan aksi-aksi brutal hingga tak segan melukai warga, Kamis malam (25/11/ 2021).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan dan Pemuda Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Robi Sanana, menyebutkan sangat ironis dengan adanya kasus tersebut karena sering terulang kembali.
“Tidak hanya menyalahkan para pelaku, kita juga fokus dalam kajian pemenuhan perlindungan hak anak dan menyesalkan sikap pihak kepolisian lantaran tak bisa mendeteksi aksi-aksi geng motor di Sukabumi,” ujarnya.
Robi menyebut, cenderung tidak ada strategi yang masif dari kepolisian, khususnya untuk menyelesaikan ulah geng motor dari kasus-kasus yang sudah terjadi, malah kejadiannya semakin menjadi.
“Sangat ganjil jika pihak kepolisian tidak mengendus adanya konvoi dan gerombolan geng motor yang berjumlah puluhan orang tersebut,” tuturnya.
Robi merasa heran, ada puluhan remaja bermotor berkeliling berombongan berkalpot bising membawa senjata tajam berupa cerulit, golok, gir, batu dan yang lainnya tapi tidak terendus.
“Buser kapan patrolinya CCTV Sukabumi off? Masyarakat enggan melapor? Hotline number tidak berfungsi?,” tegas Robi.
Robi-pun mendesak pemerintah dan DPR untuk mengkaji dan mengimplementasikan Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak, yang mana menurutnya, inti dari Undang-Undang itu adalah penanganan hukum yang harus diperberat agar menimbulkan efek jera.
“Misalnya dengan menghadirkan orang tua mereka selama proses hukum, disuruh kerja paksa atau kerja sosial sebagai pelengkap sanksi pidana,” tutupnya.