MUDANEWS.COM, Medan – Awal pekan ini, sejumlah harga kebutuhan pokok kembali turun, khususnya harga cabai yang sempat melonjak di atas 55 ribu per Kg pada perdagangan akhir pekan kemarin. Pada minggu malam, dari pantauan yang saya lakukan, sekitar jam 10 ada cabai dari pulau jawa yang masuk ke pasar lau chi sebanyak dua colt diesel. Atau sekitar 14 hingga 16 ton muatannya.
Hal itu dikatakan Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Senin (12/10/2020).
“Namun pada saat itu harga cabai dari jawa tersebut masih dibandrol sekitar 40 ribu per Kg. Dan di atas jam 12, pasokan cabai dari wilayah Sumut dan Aceh masuk ke pasar induk. Jumlahnya cukup signifikan yang membuat harga cabai merah bisa kembali di tekan di kisaran 35 ribuan per Kg. Sehingga pada hari ini harga cabai di tingkat konsumen berkisar 35 ribu hingga 42 ribu per Kg,” imbuhnya.
Masih belum normal pada dasarnya. Fluktuasi harga cabai masih besar berpeluang terjadi selama musim penghujan dan curah hujannya sangat tinggi. Kalau di akhir pekan kemarin, harga cabai turun karena diuntungkan dari sisi cuaca yang relatif bersahabat sebelumnya. Namun, pada senin ini, curah hujan di siang hari cukup tinggi.
“Jadi pedagang masih harus mengatur siasat agar tidak mengalami kerugian. Karena memang pada dasarnya fluktuasi harga cabai di tingkat pedagang besar berfluktuasi sangat tajam, sekitar pukul 9 malam hingga jam 3 pagi. Salah mengambil posisi di waktu yang kurang tepat sangat berpeluang menimbulkan kerugian,” jelas Gunawan.
Mungkin para konsumen yang membeli cabai dari pedagang pengecer kerap tidak melihat perubahan yang begitu aktif saat berbelanja ke pajak (pasar tradisional). Namun di tingkat pedagang besar yang melakukan transaksi jual beli cabai di pasar induk. Volatilitas harga cabai sangat tinggi. Harga bisa bergerak naik dan turun dengan volatilitas paling buruk mencapai 50%.
“Dari pengalaman saya selama mengamati perubahan harga. Harga cabai saat dibuka katakanlah pukul 9 di level 30 ribu per Kg, pernah mengalami kenaikan mencapai 45 ribu di sesi perdagangan setelahnya. Dan bisa juga terpuruk hingga 15 ribu. Meskipun cenderung satu arah, yakni saat dibuka dan harga naik, biasanya bertahan naik hingga perdagangan menjelang subuh,” jelasnya.
Demikian juga sebaliknya, disaat dibuka dan bergerak turun, umumnya akan turun hingga pasar ditutup di pagi hari. Tetapi itupun tidak 100%, artinya memang tetap ada volatilitas selama sesi perdagangan satu hari tersebut. Harga cabai di Medan kerap bergerak dengan sangat liar dan sangat cepat, serta berbeda dengan harga komoditas lainnya.
“Saya menilai, harga cabai ini tidak ubahnya dengan harga saham di Bursa Efek Indonesia. Dengan tingkat pergerakan harga yang sangat ekstreem perubahan harganya. Meski demikian perubahan harga cabai yang terjadi tidak per detik. Karena transaksinya tidak seperti saham yang selalu terjadi setiap detik,” pungkasnya. Berita Medan, red