Uang 75.000 Dihargai Hingga 250.000 oleh Kolektor Barang Kuno

Breaking News
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia menerbitkan uang edisi HUT RI ke 75 menarik bagi kolektor barang kuno. Uang yang dicetak terbatas ini dikabarkan sudah masuk pasar daring dan forum kolektor, diperjualbelikan dalam nominal lebih besar daripada nilai tukarnya.

Tak bisa dielakkan memang. Pasalnya, uang khusus ini memang cuma bisa dimiliki satu lembar per orang lewat syarat NIK di KTP. Kebijakan ini jelas diskriminatif buat orang-orang yang punya ambisi menguasai seluruh peredaran uang spesial ini.

Jika kamu berpikir memburu uang ini bisa mengantarkanmu pada kekayaan, coba simak kata kolektor. Aliung, kolektor uang kuno asal Solo, merasa uang ini enggak punya nilai kelangkaan yang tinggi. Dicetak 75 juta lembar, angka ini terbilang banyak untuk ukuran edisi spesial.

“Harga pasaran di kolektor sendiri, tadi ada teman numismatik (kolektor benda kuno) yang jual Rp250 ribu satu lembar. Mungkin, pembelinya terburu-buru untuk beli, ingin segera punya. Jadi, dia berani keluarin harga lebih. Kalau menurut para kolektor uangnya biasanya saja karena cetakannya banyak, 75 juta. Biasanya, kalau uang peringatan (dicetak lebih) sedikit. Ini lebih banyak. Kecuali nomor serinya unik,” kata Aliung dikutip dari CNN.

Jadi, masyarakat sudah bisa menukar uang dengan pecahan baru ini di Kantor Pusat Bank Indonesia dan 45 Kantor Perwakilan BI Dalam Negeri per 17 Agustus kemarin. Lewat prosedur normal, masyarakat cukup memesan secara daring lewat situs BI atau aplikasi PINTAR di ponsel untuk atur jadwal penukaran.

Sejauh ini, masyarakat terlihat antusias terhadap peluncuran uang, ditandai oleh jadwal penukaran yang dilaporkan sudah penuh sampai 2 September.

Selain di forum kolektor, ada dua orang lain terekam menjual uang tersebut di marketplace Shopee dengan harga hampir Rp1,5 juta. Di Bukalapak malah lebih absurd, dijual sampai Rp50 juta oleh akun bernama Ridho Rizki. Saat ditelusuri pada 18 Agustus petang, dagangan di dua e-commerce populer tersebut sudah dihapus pengunggah. Tidak ditemukan pula jualan serupa di pasar daring lain. (vc)

Berita Terkini