MUDANEWS.COM, Deli Serdang – Pemerintah pusat di tengah Pandemi Corona (Covid-19) memetakan kebutuhan gula diberbagai daerah Indonesia, guna mengantisipasi lonjakan harga.
Namun dalam situasi tersebut, kegiatan operasional Pabrik Gula Sei Semayang Deli Serdang juga terhenti karena disebut-sebut mewabahnya virus tadi.
Pabrik tersebut sempat vakum selama 6 tahun dan beroperasi pada tanggal 25 Febuari 2020. Namun tak sampai hitungan bulan, kembali terhenti.
Sementara anggaran pembangunan yang dipakai untuk pengoperasian kembali Pabrik di Sei Semayang itu sangat fantastis, disebut-sebut diduga mencapai sekitar 120 Miliar.
Dan belum diketahui mekanisme penggelontoran dananya apakah swakelola, penunjukan langsung atau tender.
Belum lagi ketika rekondisi dilakukan Dirut PTPN II, keberadaan lahan masih banyak dikuasai oleh pihak ketiga yang mana di butuhkan sebagai supply untuk pabrik. Kebutuhan untuk Pabrik Kwala Madu dan Sei Semayang 11.000 yang mana lahan baru selesai hanya Lebih kurang 8.500.
Sementara Mantan Dirut PTPN II, yang sekarang menjadi Dirut Holding Abdul Ghani sudah dikonfirmasi pada Sabtu (4/4/2020), dan hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban.
Sebelumnya diberitakan, setelah pengoperasian kembali akhir Februari 2020 lalu tersebut, mesin Pabrik Gula Sei Semayang yang digadang-gadang dapat menggiling 4 ribu ton tebu itu, berulang kali mengalami kerusakan. Berita Deli Serdang, red