Potensi Kelautan dan Perikanan Wajib Dimaksimalkan Demi Meningkatkan Roda Perekonomian (2)

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh: Ismail Marzuki

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Membina masyarakat pesisir dan nelayan juga tidak sekedar berbicara tentang meningkatkan kualitas nelayan dalam menangkap ikan. Berbicara tentang laut dan pantai, sangat banyak hal yang bisa dimanfaatkan sebagai penyokong perekonomian sektor kelautan. Di laut misalnya, selain ikan, kita memiliki terumbu karang yang kaya. Di pantai, kita punya mangrove dan pariwisata bahari. Oleh karena itu, nelayan harus dapat dibina agar memiliki pengetahuan dan keahlian dalam mengelola sumber daya laut dan pantai non ikan.

Sedangkan untuk faktor infrastruktur, pemerintah benar-benar harus kerja ekstra. Pasalnya, infrastruktur sektor kelautan dan perikanan kita di Sumatera Utara jauh tertinggal. Misalnya, perairan Sumut belum memiliki pilar batas tangkapan ikan bagi nelayan. Nelayan dibayangi rasa takut akan konflik antar sesama nelayan bahkan takut ditangkap negara luar karena sangat mungkin ketika tidak ada pilar pembatas, nelayan menangkap ikan di luar perairan Indonesia. Kemudian, alat tangkap ikan ramah lingkungan belum juga digiatkan. Kalau nelayan kita menangkap ikan dengan alat yang tidak ramah lingkungan, maka dampaknya adalah terumbu karang ikut hancur dan tentunya akan mengurangi manfaat ekonomi dari terumbu karang itu.

Hal ini sebenarnya sudah disadari oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, ditandai dengan misi berorientasi sinergi pengelolaan sumber daya manusia dan ekonomi di bidang kelautan yang dimiliki oleh Dinas  Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara. Akan tetapi, misi tersebut tidak akan ada artinya jika para struktural yang menjabat di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara tidak bersungguh-sungguh dalam menjalankannya.

Namun hari ini perekonomian sektor kelautan dan perikanan Sumatera Utara bisa bernafas lega, sebab Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara sedang menggiatkan Program Asuransi Nelayan Terpadu (Paten). Sesuai dengan informasi yang saya dapat, baik dari media cetak maupun online, program Paten milik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara ini disinergikan terhadap program Sumut Paten yang dicanangkan Gubernur.

Selain itu, dalam program Paten ini, Dinas Kelautan dan Perikanan akan menjelankan kegiatan terpadu yang pada pelaksanaannya tidak hanya menyentuh aspek asuransi. Dalam program itu saya melihat, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara juga akan membina nelayan agar dapat mengelola sumber daya kelautan non ikan (terumbu karang dan mangrove) hingga menjadi pendorong  meningkatnya roda perekonomian Sumatera Utara. Tentunya, dengan niatan itu, wajib hukumnya para nelayan diberikan pemahaman dan bantuan tentang alat tangkap ramah lingkungan.

Jika program Paten ini dijalankan dengan sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya, maka sektor kelautan dan perikanan kita benar-benar dapat menjadi modal segar dalam meningkatkan perekonomian. Tidak hanya perekonomian Sumatera Utara, perekonomian nasional juga akan ikut terdompleng.

Sebagi masyarakat yang baik dan mendukuk pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara, perlu kiranya saya sampaikan ajakan kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk mengawal dan mendukung kelancaran program Paten ini. Kita songsong kebangkitan ekonomi Sumatera Utara. Slogan Sumut Paten jangan hanya dijadikan wacana belaka.

Penulis adalah Sekretaris Umum ICMI Muda Sumut

- Advertisement -

Berita Terkini