Bangunan Rp2,6 M di SMA Negeri 1 Bandar Khalifah Disorot: “Rendah, Tipis, dan Sarat Dugaan Penyimpangan”

Breaking News
- Advertisement -

Mudanews.com, SERGAI – Proyek pembangunan ruang kelas baru di SMA Negeri 1 Bandar Khalifah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, senilai Rp2,64 miliar yang bersumber dari APBN 2025, menuai sorotan tajam. Ketua LSM Lembaga Investigasi dan Pengawasan Aset Negara Sumatera Utara (LIPAN SU), Pantas Tarigan, menilai proyek tersebut janggal dan berpotensi bermasalah.

Saat meninjau langsung lokasi pada Senin (3/11/2025) siang bersama sejumlah awak media, Pantas mendapati bangunan yang disebutnya terlalu rendah dan berisiko banjir. Ia juga menyoroti kualitas material yang dinilai tak layak untuk proyek bernilai miliaran rupiah.

“Kuda-kuda baja ringan terlihat sangat tipis, tiang besinya pun kecil. Kalau diterpa angin kencang, bisa membahayakan siswa yang belajar di bawahnya,” ujar Pantas, pada Kamis (6/11/2025).

Menurutnya, pembangunan yang menelan dana lebih dari Rp2,6 miliar itu semestinya dikelola secara profesional oleh pihak berpengalaman. Namun, proyek tersebut justru disalurkan langsung ke pihak sekolah tanpa melalui perusahaan konstruksi (PT/CV) resmi sebagai pelaksana.

“Kepala sekolah adalah tenaga pendidik, bukan arsitek atau konsultan teknik. Pola penyaluran seperti ini rawan penyalahgunaan dan menyelewengkan kewenangan,” kata Pantas menambahkan.

Ia menduga ada konspirasi dalam pelaksanaan proyek yang menggunakan dana revitalisasi pendidikan program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk memperindah dan memperkuat sarana sekolah. Namun, di lapangan, bangunan justru tampak seadanya dan tidak mencerminkan standar proyek pemerintah pusat.

“Dana besar, tapi hasilnya tidak kokoh dan tidak megah. Ini patut diduga ada penyimpangan dan upaya memperkaya diri. Negara bisa dirugikan,” tegasnya.

Pantas menegaskan bahwa LIPAN SU akan terus mengawal pembangunan tersebut, bahkan siap melaporkannya ke aparat penegak hukum agar dilakukan audit menyeluruh.

Sementara itu, upaya media mengonfirmasi pihak sekolah tidak membuahkan hasil. Kepala SMA Negeri 1 Bandar Khalifah, Hardyono, tidak berada di tempat saat awak media berkunjung. Beberapa siswa menyebut kepala sekolah mereka “jarang hadir di sekolah.”

Pesan konfirmasi yang dikirim lewat WhatsApp juga tak mendapat respons hingga berita ini diturunkan.

(Red/Mudanews.com)

Berita Terkini