Bobby Nasution Unggah Video Hinaan terhadap Keluarga, Jokowi Disebut PKI

Breaking News
- Advertisement -

Mudanews.com – MEDAN | Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, mengunggah sebuah video ke akun Instagram pribadinya, @bobbynst, pada Kamis (12/6/2025). Video itu menampilkan seorang pria yang menghujat istri Bobby, Kahiyang Ayu, serta mertuanya, Presiden Joko Widodo.

Video berdurasi singkat itu memperlihatkan si pria yang belum diketahui identitasnya, merekam dirinya sendiri sambil melontarkan kalimat-kalimat bernada kasar. Ia menyebut keluarga Bobby sebagai “keturunan dajjal” dan secara terang-terangan menyebut Jokowi sebagai bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

“Kalian itu tidak tahu malu, keturunan dajjal. Hak Aceh ngapain kau minta kelola bersama, di mana kau letak otakmu itu,” ujar pria tersebut dalam rekaman itu.

“Sama kayak mertuamu perangaimu itu, Jokowi PKI,” ucapnya dalam bagian lain video tersebut.

Bobby mengunggah video itu dengan caption singkat: “Cocoknya dibuat kayak mana ini we?” Unggahan itu langsung menuai reaksi warganet. Sebagian mengecam ujaran kebencian yang dilontarkan si pria, namun ada pula yang mempertanyakan motif Bobby mengunggah video tersebut alih-alih melaporkannya langsung ke kepolisian.

Latar Belakang Ketegangan: Status Empat Pulau.

Kontroversi ini muncul di tengah polemik perubahan status administratif empat pulau yang berada di perbatasan Provinsi Aceh dan Sumatera Utara: Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek.

Perubahan itu tercantum dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 300.2.2-2138 Tahun 2025, yang diteken pada 25 April lalu. Keputusan ini memicu respons keras sejumlah kalangan, terutama dari Aceh, yang menganggap ada pergeseran klaim wilayah secara administratif.

Dalam beberapa kesempatan, Bobby menyampaikan bahwa pengelolaan pulau-pulau itu sebaiknya dilakukan bersama. Bahkan ia telah menemui Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, untuk membahas persoalan tersebut.

Bobby: “Bukan Wewenang Daerah”

Menanggapi sorotan publik, Bobby mengatakan bahwa soal kepemilikan empat pulau itu berada di bawah kewenangan pemerintah pusat. Ia menegaskan, pembahasan akan sia-sia jika hanya dilakukan di tingkat provinsi.

“Kalau mau dibahas milik siapa itu pulau, mohon maaf, dibahas dari pagi sampai pagi pun tidak ada solusinya,” kata Bobby seusai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Sumut.

Menurut dia, Pemprov Sumut bersikap terbuka terhadap dialog dan kolaborasi. “Kalau mau dibahas, ayo sama-sama. Kami sangat terbuka,” ujarnya.

Langkah Hukum Masih Belum Jelas.

Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait kemungkinan pelaporan atas tindakan pria dalam video tersebut. Bobby juga belum menyatakan secara terbuka apakah akan menempuh jalur hukum atau hanya menjadikan video itu sebagai peringatan publik. (din)

 

Berita Terkini