Mudanews.com- Nias Barat, Langit cerah menaungi halaman Kantor Bupati Nias Barat saat gema semangat kebersamaan membalut puncak perayaan Hari Jadi Kabupaten Nias Barat ke-16. Dalam suasana yang khidmat dan penuh makna, ribuan pasang mata menyaksikan upacara pengibaran lambang pusaka, simbol kedaulatan dan jati diri daerah yang terus tumbuh dalam semangat pembangunan. Dilaksanakan di halaman kantor Bupati Nias Barat Senin 26/05/2025
Tarian Sekapur Sirih membuka perayaan dengan anggun, memuliakan tamu dan masyarakat yang hadir, sekaligus menegaskan bahwa budaya tetap menjadi denyut nadi pembangunan Nias Barat. Ketua Panitia, Silvester Daeli, SH, menegaskan pentingnya momen ini sebagai ruang refleksi dan konsolidasi, menata arah menuju masa depan yang lebih menjanjikan.
Sejarah perjuangan pemekaran kabupaten ini, yang dibacakan Ir. Yasiduhu Gulo, mengingatkan semua akan darah, keringat, dan doa yang melahirkan Nias Barat. Ibadah bersama yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Dorkas Orienti Daeli, disertai koor dari STTAM, menambah kesyahduan suasana, mengangkat rasa syukur dan harapan bersama.
Satu per satu tokoh penting menyuarakan pesan dan komitmennya:
Faduhusi Daeli, mantan Bupati, mengajak menjaga kesinambungan pembangunan dan mengingatkan janji besar seperti Jembatan Oyo.
Faa Maruhawa (Ama Moses), tokoh masyarakat, mengingatkan bahwa pemekaran bukanlah hadiah, melainkan hasil perjuangan kolektif.
Letkol Inf Torang P. Malau, Dandim 0213/Nias, dengan bijak mengumpamakan daerah sebagai sampan yang harus dikayuh bersama agar tak oleng.
Sokhiatulo Laia, Bupati Nias Selatan, menyampaikan apresiasi atas kemajuan Nias Barat.
AA Gulo, mantan Bupati, menekankan pentingnya kesejahteraan sebagai arah pembangunan.
Ketua DPRD Kevin KP Waruwu, mengajak belajar dari masa lalu dan menegaskan proyek strategis seperti Jembatan Sungai Oyo sedang didorong aktif.
Sebagai puncak acara, Bupati Eliyunus Waruwu, dengan nada penuh semangat dan kesadaran akan realita, menyampaikan pidato arahannya. Ia mengapresiasi sinergi semua pihak, menegaskan pentingnya perencanaan yang matang, serta menyerukan kerja kolektif untuk menjawab tantangan besar seperti peningkatan IPM, pengentasan kemiskinan, dan penguatan ekonomi daerah.
” Kita sadar akan tantangan besar yang kita hadapi. Tapi saya yakin, dengan semangat gotong royong dan kerja keras bersama, Nias Barat akan bangkit, cerah, dan bersinar,” tegasnya
Rangkaian acara ditutup dengan pemotongan kue ulang tahun ke-16, pemberian tanda kasih kepada para penghibah tanah, peluncuran aplikasi daerah, pembentukan BUMD, hingga pembagian SK CPNS formasi 2024 — simbol konkret langkah ke depan.
Perayaan ini bukan hanya seremoni. Ia adalah pengingat akan asal-usul, cermin dari perjalanan, dan lentera bagi arah masa depan. Di usia ke-16, Nias Barat tidak hanya memperingati, tapi menetapkan pijakan baru untuk melompat lebih jauh — menuju daerah yang lebih kuat, sejahtera, dan bermartabat. (*)