IPNU Desak Wali Kota Medan Tutup Black Owl Kitchen, Bar, dan Lounge: “Merusak Moral Generasi Muda”

Breaking News

- Advertisement -

Mudanews.com- Medan | Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Medan mendesak Wali Kota Medan segera menutup operasional Black Owl Kitchen, Bar, dan Lounge yang terletak di Jalan T Amir Hamzah, tepatnya di samping SPBU Griya, Kecamatan Medan Helvetia. Mereka menilai keberadaan tempat hiburan malam tersebut telah mengganggu ketertiban sosial serta merusak moral generasi muda.

Desakan itu disampaikan langsung oleh Ketua PC IPNU Kota Medan, Fathi Farich Hasibuan, dalam aksi damai di depan kantor Wali Kota Medan, Jumat(23/5/2025). Ia menilai tempat hiburan tersebut tidak hanya merusak, tetapi juga diduga melanggar aturan perizinan.

“Hiburan malam ini jelas-jelas sudah mengancam moral dan perilaku generasi muda kita. Terlebih lagi, Black Owl menyediakan minuman beralkohol yang diduga tidak berizin,” ujar Fathi. “Kami minta Wali Kota Medan segera bersinergi dengan aparat keamanan dan menutup tempat ini.”

Fathi juga menyinggung dugaan bahwa Black Owl tidak memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) maupun Izin Mendirikan Bangunan (IMB), serta adanya indikasi pengabaian terhadap hukum.

“Tempat ini terkesan kebal hukum. Bahkan panggilan RDP oleh Komisi 4 DPRD Medan tanggal 7 November 2024 lalu pun tak dihadiri oleh pihak manajemen. Ini sudah keterlaluan,” katanya.

Lebih jauh, Fathi menyampaikan keprihatinannya atas kemungkinan penyalahgunaan narkoba di lokasi tersebut. “Kami menduga di sana mudah sekali mendapatkan narkoba. Kalau anak muda kita sudah terbiasa dengan maksiat dan minuman keras, mau ke mana arah masa depan bangsa ini?” ujarnya dengan nada tegas.

IPNU Medan menegaskan akan terus menyuarakan tuntutan ini lewat aksi-aksi lanjutan hingga Pemerintah Kota Medan bertindak tegas. “Masa depan generasi muda lebih penting dari segalanya,” pungkas Fathi.

Pantauan di lokasi, massa IPNU Kota Medan membawa spanduk berisi kecaman terhadap tempat hiburan malam yang dinilai sudah melewati batas kewajaran. Aksi yang berlangsung tertib itu juga disertai orasi bergantian dari para pengurus IPNU.

Dalam pernyataan sikapnya, IPNU Kota Medan meminta Pemerintah Kota Medan tidak ragu menutup Black Owl Kitchen, Bar, dan Lounge karena keberadaannya dianggap lebih banyak mudarat dibanding manfaat.

“Kalau hiburan malam ini terus dibiarkan, kami khawatir akan makin banyak generasi muda yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas, mabuk-mabukan, bahkan penyalahgunaan narkoba,” ujar salah satu orator dalam aksi itu.

Fathi Farich Hasibuan kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam melihat keresahan yang sudah lama dirasakan masyarakat sekitar. Ia menyebutkan, jika dalam waktu dekat belum ada tindakan tegas dari Pemko Medan, IPNU bersama elemen pelajar dan pemuda lainnya akan menggalang aksi lanjutan yang lebih besar.

“Kami sudah sampaikan dengan jelas. Jika tidak ada tindakan, kami akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak. Kami hanya ingin Kota Medan ini bersih dari pengaruh negatif yang merusak moral,” katanya.

Hingga aksi berakhir, tidak tampak perwakilan dari Pemko Medan menemui massa. Namun, IPNU mengaku akan segera menyurati secara resmi Wali Kota Medan dan instansi terkait sebagai tindak lanjut dari aksi ini.**(Redaksi)

Berita Terkini