Sejumlah Ayam Bantuan Program DD Di Bukittinggi Mati

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Mudanews.com, Nias Barat- Sejumlah ayam bantuan melalui program ketahanan pangan dan hewani yang didanai oleh Dana Desa (DD) 2024 mati. Menurut warga Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Ulumoroo, Kabupaten Nias Barat, yang dikenal dengan inisial TG, sejumlah ayam bantuan tersebut mati, dan hal ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Jumat 13/09/2024

 

TG mengungkapkan bahwa ayam-ayam yang mati tersebut telah dikumpulkan dan diletakkan di depan kantor kepala desa sebagai bentuk protes. Dia menambahkan bahwa saat penyaluran ayam tersebut, sekitar tiga minggu yang lalu, ayam-ayam itu sudah terlihat dalam kondisi tidak baik. “Ayam-ayam tersebut sudah berbau dan dipenuhi semut saat penyaluran,” jelas TG.

 

Masalah ini dinilai sangat merugikan masyarakat, terutama dengan adanya kemungkinan penyaluran tahap kedua yang dikhawatirkan akan menghadapi kondisi serupa. Warga merasa dirugikan karena kondisi ayam yang tidak sesuai dengan harapan dan berpotensi menimbulkan kerugian tambahan.

 

Ketua BPD Desa Bukit Tinggi memberikan klarifikasi bahwa pada saat penyaluran, ayam-ayam tersebut dalam kondisi sehat. Menurutnya, pengadaan ayam kampung untuk ketahanan pangan tahun anggaran 2024 telah disalurkan sekitar tiga minggu yang lalu kepada 204 penerima, dengan setiap penerima mendapatkan enam ekor ayam. Total ayam yang disalurkan mencapai 1.224 ekor.

 

Dia menjelaskan bahwa sebelum penyaluran, kondisi ayam telah diperiksa oleh kaur pembangunan dan ketua TPK pemberdayaan yang melaporkan bahwa ayam dalam keadaan baik. Meskipun demikian, laporan dari warga menunjukkan adanya ketidakcocokan dengan apa yang dijelaskan oleh pihak desa.

 

Hingga berita ini diturunkan, Pj. Kades Bukit Tinggi belum memberikan tanggapan yang jelas mengenai isu ini. Wartawan yang mencoba menghubunginya melalui WhatsApp tidak mendapatkan jawaban yang memadai, dan ada indikasi bahwa kontak tersebut mungkin telah diblokir. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa masalah ini belum mendapatkan perhatian yang cukup dari pihak terkait. (*)

Berita Terkini