Mahasiswa STIT Al Washliyah Binjai Beberkan Bahaya Bullying Perspektif Islam dan Hukum

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

 

MUDANEWS.COM, Langkat – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 4 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Washliyah Kota Binjai menggelar “Seminar Anti Bullying di Yayasan Pendidikan Islam Al-Muttaqin, Dusun Karang Sari, Desa Tanjung Putus, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Kamis, 01 Agustus 2024.

Diikuti para Siswa/i dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Muttaqin.

Ada 2 pembicara dalam seminar ini, yakni M. Maulana Al-Fikri sebagai pembicara 1 dengan materi bullying dalam perspektif Islam dan Adinda Syahputra sebagai pembicara 2 dengan materi Bullying dalam perspektif hukum.

Maulana Al-Fikri mengatakan dalam dunia pendidikan sangat rentan dengan Bullying.

“Lembaga pendidikan menjadi salah satu tempat merebaknya bullying, disamping itu 4 bentuk bullying yang sering terjadi dalam dunia pendidikan yaitu perundungan verbal, perundungan fisik, cyber bullying, pelecehan seksual. Dalam agama Islam prilaku bullying juga merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT sebagaimana dalam Qur’an Surah Al Hujurat Ayat 11 dan Qur’an surah Al-Zalzalah ayat 1,” ujar Maulana.

Selain itu Adinda Syahputra menjelaskan Bullying tidak hanya dilakukan oleh siswa, akan tetapi guru pun bisa melakukan Bullying.

“Bahwa Bullying ini merupakan suatu hal yang dianggap biasa terjadi dan di normalisasi. Tidak hanya murid bahkan terkadang guru pun sebagai tenaga pendidikan juga ikut terlibat dalam perbuatan bullying, hal tersebut berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sekitar 3.800 kasus perundungan di Indonesia sepanjang 2023,” jelasnya.

Lebih jauh dijelaskan Adinda Syahputra yang kerap dipanggil Wanda, hampir separuh, terjadi di lembaga pendidikan, padahal jelas dalam pasal 76C UU nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak bahwa setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan Kekerasan terhadap anak.

M. Panggi Rinaldi sebagai penanggung jawab acara seminar ini dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu acara seminar ini sehingga berjalan dengan lancar.

“Kegiatan ini menjadi langkah dasar pencegahan merebaknya bullying dalam dunia pendidikan dan diharapkan setelah terlaksananya seminar ini, menjadi solusi dan pemutus rantai guna meminimalisir perilaku bullying di lembaga pendidikan,” kata Panggi.

Dalam seminar tersebut turut hadir Kepala Desa Tanjung Putus Nanang Susianto yang didampingi oleh Sekretaris Desa Tanjung Putus.

“Seminar anti bullying ini merupakan acara yang sangat baik sekali, karena hari ini kita menyadari bahwa perbuatan bullying ini sangat merebak di masyarakat terutama di lembaga pendidikan, kita harapkan anak-anak kita terkhusus di Yayasan Pendidikan Al-Muttaqin ini jangan ada lagi yang membully temannya. Hiduplah damai tanpa perselisihan,” ucap Kades dalam sambutannya.

Turut hadir dalam acara seminar tersebut Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) STIT Al-Washliyah Kota Binjai Bito Reja Ninda Sari, M.Sos dan Kepala MTs Yayasan Pendidikan Islam Al-Muttaqin H Siti Khodijah SAg bersama dewan guru serta ratusan siswa. (red)

Berita Terkini