Terdakwa Pidana Narkotika di PN Medan, Dituntut Mati oleh JPU

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDAENWS.COM, Medan – Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) membacakan Tuntutan Pidana Mati di Pengadilan Negeri (PN) Medan oleh JPU Maria Fr Tarigan, S.H dan Novrika, S.H terhadap terdakwa Hans Wijaya Alias Hans yang dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Narkotika sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 114 ayat (2) jo. Pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana dakwaan pertama Penuntut Umum dan dituntut dengan hukuman pidana mati.

“Kronologis perkara atas nama terdakwa HW ini merupakan pengembangan terhadap perkara narkotika jenis shabu yang dilakukan oleh DE (berkas terpisah) dengan barang bukti narkotika jenis shabu seberat 23.000 (dua puluh tiga) gram netto,” jelas Kasi Penkum Kejati Sumut Sumanggar Siagian dalam pers rilisnya kepada mudanews.com, Selasa (11/5/2021).

Selanjutnya, kata Sumanggar, tim Ditresnarkoba Polda Sumut melakukan penyelidikan sejak tanggal 8 Agustus 2020, tentang keberadaan pelaku lainnya di daerah Tanjung Balai, namun pelaku tidak berhasil ditangkap karena kapal pelaku berangkat menuju ke Jakarta, sehingga petugas mengikuti terus sampai ke Jakarta.

Kemudian, sambungnya, pada hari Sabtu tanggal 15 Agustus 2020, sekitar pukul 03.00 WIB terdakwa berada dirumah kontrakan di Pondok Ungu Permai Blok DD.2 No.18 Kelurahan Kali Abang Tengah Kecamatan Bekasi Utara Provinsi Jawa Barat, mendapat telephone dari ALUX mengatakan supaya terdakwa menjemput barang (paket narkoba) kedaerah pasar Kalibaru Cilincing Jakarta Utara.

Terdakwa Pidana Narkotika di PN Medan
Persidangan dilaksanakan secara virtual

“Setelah itu terdakwa langsung berangkat dengan menggunakan mobil saya Daihatsu Xenia warna biru No.Pol : B 2972 KOH, menuju ke daerah Kalibaru, saat itu terdakwa dihubungi oleh seseorang yang mengarahkan kedaerah pasar Kalibaru, setelah melakukan komunikasi dengan orang suruhan ALUX lalu sekitar pukul 05.40 WIB, terdakwa bertemu dengan orang suruhan ALUX dipinggir jalan pasar Kalibaru, kemudian terdakwa membuka bagasi belakang mobil dan orang tersebut mengangkut 2 (dua) karung goni plastik warna putih dan 1 (satu) box plastik meletakkan dibagasi belakang mobil terdakwa,” terangnya.

Usai terdakwa menutup pintu belakang mobil dan langsung pergi. Pada saat terdakwa sedang mengendarai mobil Daihatsu Xenia warna biru No.Pol : B 2972 KOH, dengan membawa 2 (dua) karung paket narkoba jenis shabu dan 1 (satu) box palstik berisi paket pil extasy tiba dipinggir jalan Kalibaru Barat 7 Cilincing Jakarta Utara.

“Tiba-tiba mobil terdakwa dipepet oleh mobil lain dan menghalangi mobil terdakwa, setelah berhenti tiba-tiba datang beberapa orang petugas Kepolisian berpakaian preman langsung melakukan penangkapan terhadap terdakwa,” lanjutnya.

Petugas melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa dan mobil yang terdakwa kendarai, dari hasil pemeriksaan dibagasi belakang mobil.

“Ditemukan 2 (dua) karung goni plastik warna putih yang didalamnya terdapat 2 (dua) tas jinjing plastik warna merah dan hijau muda berisi 50 (lima puluh) bungkus plastik dalam kemasan warna hijau bertuliskan Guanyinwang berisi narkotika jenis shabu dan 1 (satu) box plastik transparan yang didalamnya terdapat 5 (lima) bungkus plastik bening tembus pandang berisi pil extasy warna pink dengan bentuk kotak,” jelas Sumanggar Siagian.

Dalam persidang tersebut, Ketua Majelis Hakim Ahmad Sumardi, Mian Munthe dan Abdul Kadir PP Ramadan. Persidangan dilaksanakan secara virtual dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Persidangan selanjutnya akan digelar setelah libur cuti bersama lebaran dengan agenda pembacaan pledoi (nota pembelaan) dari kuasa hukum terdakwa. (red)

 

 

- Advertisement -

Berita Terkini