Ibarat Balita Bobby-Aulia Masih Harus Minum Susu

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Ketua Forum Masyarakat Pembangunan Kota Medan (Formapemkomed) Wan Agus Yahyu berharap, agar Walikota Medan M. Bobby Afif Nasution melakukan konsolidasi organisasi dan penguatan kinerja birokrasi sebelum melancarkan aksi-aksi di lapangan. Hal itu disampaikan Agus kepada wartawan, Kamis (29/4/2021).

“Sebaiknya dilakukan konsolidasi bersama dinas yang ada, dilanjutkan analisa. Baru perumusan aksi, dan aksi di lapangan. Hingga program prioritas yang dahulunya menjadi janji kepada masyarakat dapat dijalankan,” sebut Agus.

Himbauan tersebut tukas Agus agar Walikota Medan dan Wakil Walikota Medan, dalam menjalankan kinerja terstruktur, terencana dengan baik dan terukur hasil dan manfaat yang diperoleh.

Menurut Agus Yahya, sebelum Bobby menjadi Walikota Medan. Terlalu banyak permasalahan yang harus dibenahi. Seperti adanya Mafia dan Monopoli Proyek di PU, Pengadaan Bak Sampah yang bermasalah, kasus dugaan korupsi di Dinas Pasar, dan sejumlah masalah rumit lainnya.

“Dengan melakukan penguatan birokrasi, Bobby dapat bersinergi dengan staf-stafnya di kantor kota, seperti para Kadis dan Kepala Badan. Hingga tidak ada kesan, Pemko Medan saat ini dijalankan seperti ala preman,” ujar Agus lagi.

Kejadian demo kru media beberapa waktu lalu sebut Agus, menjadi bukti lemahnya koordinasi dan sinergi diantara jajaran dinas yang ada, dan hal tersebut dapat dijadikan instropeksi bagi Walikota dan Wakil Walikota Medan kedepannya.

“Demo yang marak itu membuktikan jika Bobby terkesan ditinggalkan pendukungnya, atau malah Bobby yang sudah melupakan pendukungnya,” ujar Agus pula.

“Kita juga berharap agar Walikota dan Wakil Walikota Medan dapat menegakkan aturan dan hukum dalam pelaksanaan sinergi tadi, dan bukannya mengambil jalan pintas singkat, yang malah menambah masalah,” lanjut Agus lagi.

Disebutkan Agus, terkait Center Point, seharusnya Pemko Medan lebih mengedepankan proses hukum, dan penindakan terhadap pelanggaran yang terjadi, termasuk penyelesaian terkait perizinan. Baru kemudian diambil langkah-langkah bagi pengembalian kerugian negara.

Agus yang mengaku dalam Pilkada lalu bukan merupakan pendukung Walikota dan Wakil Walikota mengatakan, dirinya berani bicara karena tidak punya beban politik. Tapi sebagai Kepala Daerah terpilih, Bobby dan Aulia harus dikritik guna mewujudkan cita-cita Medan Berkah.

“Ibarat balita yang baru di Kota Medan, tidak salah jika Bobby dan Aulia masih harus minum susu. Berupa sumbang saran dan kritik guna kemajuan dan terlaksananya Medan Berkah,” tutup Agus Yahya. (Fian)

- Advertisement -

Berita Terkini