FITK UIN-SU, STIT AILU, IAI Nusantara, STAI Ishlaiyah, Berkolaborasi Menggelar Seminar Nasional PAUD

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) berkolaborasi dengan STIT Al Ittihadiyah Labuhanbatu Utara (AILU), Institut Agama Islam (IAI) Nusantara Jambi, dan Sekolah Tinggi Agama Islam Ishlahiyah Binjai, menyelenggarakan Seminar Nasional tentang Pendidikan Anak Didik (PAUD) secara Daring dengan memanfaatkan aplikasi zoom, pada hari Kamis (15/4/2021) pukul 09.00 WIB.

Tema yang diangkat pada kegiatan ini adalah “Peluang dan Tantangan Pendidikan Anak Usia Dini dalam Menciptakan Generasi Emas Indonesia tahun 2045”. Dihadiri Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd, selaku Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Al Ittihadiyah Labuhanbatu Utara.

“Kegiatan Seminar Nasional ini merupakan realisasi kerjasama antar perguruan tinggi Islam dalam kegiatan ilmiah, khususnya transformasi pendidikan anak usia dini dalam menyiapkan generasi emas tahun 2045 (100 tahun kemerdekaan Indonesia). Generasi EMAS yang diharapkan adalah generasi bangsa Indonesia yang enerjik, multitalenta, aktif bekerja dan memiliki kekuatan spiritualitas,” tutur Dr. H. Mardianto, M.Pd, selaku Dekan FITK UIN SU menyampaikan kata sambutannya pada opening ceremoni dalam acara tersebut.

FITK UIN-SU
Flyer

Pada kesempatan seminar kali ini, Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd, (Guru Besar Universitas Islam Negeri Medan) selaku narasumber pertama, memaparkan bahwa pada tahun 2045 nanti akan ada peluang sekaligus ancaman. Untuk dapat melahirkan generasi emas, maka peran PAUD secara institusi dan peran guru PAUD harus diperkuat dengan, diantaranya adalah kenali peserta didik dan pengembangan kompetensi.

Selain itu, Dr. Masganti Sitorus, MAg, (Dosen Pendidikan Guru Madrasah Raudhatul Athfal FITK UIN-SU Medan) selaku narasumber kedua, juga turut memberikan kontribusinya bahwa generasi emas itu adalah generasi yang Energik, Multimedia, Aktif dan Spiritual.

“Untuk melahirkan generasi emas tersebut, maka PAUD harus melaksanakan 1) pembelajaran berbasis kecerdasan intelektual, 2) pembelajaran berbasis kecerdasan emosional, 3) pembelajaran berbasis kecerdasan spiritual,” jelas Masganti.

FITK UIN-SU
Peserta Seminar Nasional PAUD

Lebih lanjut Dr. Muhammad Basri, M.A, selaku narasumber ketiga dan sekaligus Ketua Prodi PIAUD FITK UIN-SU, menuturkan bahwa upaya untuk menciptakan kemampuan membaca Alqur’an mahasiswa PIAUD.

“Karena mahasiswa PIAUD yang sedang belajar saat ini adalah dimungkinkan menangani profesi guru PIAUD pada masa munculnya generasi EMAS 2045,” jelasnya.

Ditambahkannya, bahwa kemampuan membaca alqur’an bagi guru PAUD adalah untuk memudahkan anak PAUD, menguasai keterampilan dasar spiritual dengan membantu memudahkan membaca Alqur’an.

FITK UIN-SU
Seminar Nasional PAUD melalui aplikasi zoom

Sementara Erwina Dewi Listianti, M.Pd, yang juga Dosen IAI Nusantara Batanghari Jambi ada 7 keterampilan esensial dalam hidup yang perlu disiapkan bagi anak usia dini menuju generasi EMAS tahun 2045.

“Ada bonus demograpi, melimpah usia angkatan kerja dengan kualitas manusia Indonesia, yang enerjik, multitalenta, aktif dan menguasai spiritualitas yang kuat. Focus dengan generasi tangguh, secara fisik dan mental mereka siap menghadapi tantangan pada tahun 2045. Sejumlah kompetensi yang ada pada diri anak disiapkan masa kini, untuk siap sepenuhnya keterampilan abad ke-21,” paparnya.

Menurut Erwina Dewi, dengan menguasai keterampilan generasi Emas akan mampu hidup sukses pada tahun 2045 sebagai generasi EMAS. Focus, fleksibel, belajar menyenangkan, untuk mengasah kemampuan memprediksi, minta anak membuat rencana sendiri, kemampuan mengendalikan diri, kemampuan mengambil perspektif, supaya dia mampu memahami orang lain, kemampuan komunikasi, lebih dari sekedar memabaca, menulis dan menyampaikan informasi, semuanya menjadi keterampilan menjalankan fungsi eksekutif.

Pada tempat yang berbeda ketika ditanyakan kepada, Dr. Sukri Sitorus, M.Pd, selaku Ketua Panitia Seminar mengemukakan bahwa muara kegiatan seminar nasional ini merupakan wujud atau komitmen untuk melakukan kerjasama empat perguruan tinggi Islam, yang menghasilkan rekomendasi dan buku bersama sebagai output/outcome yang akan mendukung akreditasi masing-masing perguruan tinggi.

(red)

 

 

- Advertisement -

Berita Terkini