KLB Sibolangit, Bravo untuk Pak Moeldoko

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Moeldoko terpilih secara aklamasi di Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang diadakan di Sibolangit, setelah Marzuki Ali mengundurkan diri dari pencalonan. Setelah berpolemik panjang antara AHY dan Moeldoko, akhirnya KLB (Versi Moeldoko, Marzuki Ali, Jhony Alen dll) terealisasi dengan terpilihnya Moeldoko.

Akhirnya terjawab sudah pertemuan demi pertemuan yang dilakukan oleh Moeldoko dan konco-konco kontra AHY diberbagai tempat, berbuah manis dengan terpilih Sang Pujangga Hati yaitu Bung Moeldoko ke tampuk kepemimpinan Demokrat. Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang sebagai saksi atas KLB ini.

Tidak banyak yang harus dikomentari, karena sudah sangat terbaca arah nakhoda para kader kontra AHY ini kedepan. “Mendukung apapun kebijakan Istana” begitulah tepatnya. Melihat AHY dan SBY sebagai oposisi Istana hingga tak membuat kubu yang menyukai Istana dengan segala peluang-peluangnya untuk bergerak, maka Moeldoko lah satu-satunya jalan keluar.

Apalagi Kongres kali ini menetapkan pencabutan keputusan para kader yang pernah di pecat, maka ini tentu saja membuat keleluasaan barisan kader “sakit hati” akan bergerak dibawah komando Moeldoko.

Saya sempat berpikir dengan kekuatan legitimasi SBY, demokrat tidak akan keboblosan politik Moeldoko dan kawan-kawan. Tapi dengan berjalannya KLB di Sumatera Utara, membuat pandangan arah Politik kepada SBY berubah. Benarkah SBY membiarkan, atau memang keboblosan. Atau apa yang terjadi dibalik layar semua ini. Apakah SBY dan Moeldoko sudah ngopi? Atau SBY memang tidak membaca sama sekali gerakan Moeldoko?

Entahlah.. AHY sebagai putra mahkota kali ini dikuliti oleh para kader kontra beliau. Dengan KLB ini, tentu saja yang paling dinanti-nanti selanjutnya adalah, apa yang akan dilakukan AHY dan apakah AHY akan bertekuk lutut dengan Moeldoko sebagai pemegang kekuasaan di Istana dan Demokrat kali ini?

Moeldoko ternyata menunjukkan dirinya sebagai figur yang punya massa dan kekuatan untuk menumbangkan “dinasti” di Partai Demokrat. Kubu pendukung Moeldoko yang mungkin sudah lama menantikan untuk menumbangkan Dinasti SBY tentunya sangat menyambut kehadiran Moeldoko sebagai simbol perlawanan. Menarik.

Moeldoko sebagai figur utama yang sudah memakan cacian dan selalu mengelak ketika dikatakan akan mengkudeta Partai Demokrat, ternyata kini sudah terang benderang terlihat. Dualisme dan pertikaian politik demokrat sepertinya akan berlangsung lama. Ditengah degradasi kepercayaan rakyat terhadap pemerintah kini pemerintah seakan ikut andil mendelegasikan stafnya untuk masuk menakhodai partai yang notabenenya oposisi pemerintah.

Demokrat sudah, kini mungkin hanya PKS yang bertahan. Entah apa yang akan terjadi dengan partai oposisi satu ini? Wallahu alam…

Oleh : Januari Riki Efendi, S.Sos
Penulis adalah Pegiat Literasi

- Advertisement -

Berita Terkini