Banyak Komoditas Pangan yang Bertahan Mahal Saat Ini

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kinerja harga sejumlah kebutuhan pokok belakangan lebih banyak diributkan masalah harga tempe dan tahu. Dimana kenaikan harganya hingga mencapai 50% belakangan ini. Komoditas kacang kedelai yang terbilang mahal menjadi salah satu penyebab mahalnya harga Tempe dan Tahu. Sementara untuk harga komoditas lainnya terpantau tidak mengalami perubaan.

“Namun fluktuasi masih terlihat pada sejumlah komoditas pangan seperti cabai. Dimana harga cabai kerap berfluktuasi kecil dengan rentang angka yang terbatas. Cabai merah sejauh ini ditransaksikan dalam rentang 35 ribu hingga 40 ribu per Kg dan cabai rawit pada hari ini turun sekitar 5 ribu per kg menjadi 55 hingga 60 ribu per Kg,” imbuh Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin, Selasa (16/2/2021) di Medan, Sumatera Utara.

Benjamin menjelaskan, cabai dalam jangak pendek masih akan berada dalam rentang angka yang sama seperti saat ini. Dimana cabai merah akan tetap berada dikisaran 30 hingga 45 ribu. Dan cabai rawit akan berada dikisaran 50 hingga 60 ribu per Kg. Sejauh ini sejumlah pasokan dari beberapa wilayah mengalami pasang surut seiring dengan permintaan ke luar kota yang cukup tinggi.

Sementara itu, lanjutnya, harga komoditas daging ayam diperkirakan masih akan bertahan mahal di atas 33 ribu per Kg. Sejauh ini dari pengamatan kita, harga daging ayam masih dijual di kisaran 34 hingga 36 ribu. Dari pantauan kita di lapangan, harga daging ayam masih terbebani dengan mahalnya komoditas pendukung produksi daging ayam itu sendiri.

“Untuk komoditas lainnya seperti bawang merah, belakagan ini mengalami kenaikan. Di tingkat pedagang besar harga bawang merah dijual di kisaran 20 ribuan per Kg. Naik rata rata 4 ribu dari posisi harga sebelumnya. Dan di tingkat pedagang pengecer harganya sudah mencapai 28 ribuan per Kg. Kinerja bawang merah yang naik tersebut pada dasarnya ditopang oleh stok bawang yang mumpuni dari wilayah Sumut,” imbuhnya.

Hanya saja memang belakangan dari luar wilayah Sumut mengalami gangguan pasokan. Untuk kinerja harga bawang merah tersebut diyakini masih akan berada dalam rentang angka yang ideal dalam jangka pendek. Selain itu, sejumlah komoditas sayur-sayuran banyak yang masih bertahan mahal. Dan ini menjadi salah satu masalah bagi para ibu rumah tangga.

“Sudah pertengahan berjalan bulan Februari, namun sepertinya indikasi penurunan harga komoditas pangan belum terjdi secara signifikan. Smeuanya masih bertahan mahal. Ketimpangan stok komoditas pangan saat ini terjadi di sejumlah daerah. Seiring dengan memburuknya jalur distribusi akibat cuaca serta dampak kebijakan PPKM,” ujarnya.

Terakhir, kata Benjamin, untuk pedagang kebutuhan pokok sendiri. “Saya melihat setelah perayaan Imlek, pedagang di pasar trasdisional terpantau sudah masuk semuanya. Tetapi kita belum melihat indikasi yang penurunan harga dalam waktu dekat,” ungkap Benjamin. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini