Kader Muda Muhammadiyah : Gubsu Butuh Guru Private Bahasa Indonesia dan PPKN

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Munculnya sosok Edy Rahmayadi di Republik ini khususnya Sumatera Utara begitu fenomenal dan kontroversi bagi masyarakat Sumut. Beliau pernah mendapat jabatan penting dan terakhir hari ini menjadi Gubernur Sumatera Utara, selalu punya masalah dari segi komunikasi.

Hal itu disampaikan Kader Muda Muhammadiyah Sumut Rafid Febri Ismadi di Medan, Jumat (22/1/2021).

“Saya menilai Gubernur Sumut ini sangat unik dan aneh. Saya saja selaku rakyatnya saja heran, kok bisa seperti ini Gubernur Sumut sekarang ini, padahal dari masa kampanye dan sosialisasi di saat Pilgubsu 2017 dan 2018 sudah selalu diingatkan, tetapi sampai saat ini sudah menjadi Gubsu pun tidak pernah berubah dalam segi komunikasi, selalu emosional dalam menanggapi masalah dan selalu merasa benar dengan sikap yang diambilnya,” ujar dia.

Rafid Febri Ismadi menegaskan dan menyarankan ke Gubsu, supaya Gubsu panggil Guru Private Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) agar Gubsu belajar lagi berbahasa dan berkomunikasi dengan baik serta Gubsu belajar lagi dalam sopan santun dan menghargai orang lain.

“Saya menyarankan ke Pimpinan DPRD Sumut supaya menganggarkan gaji guru private untuk Gubsu. Karena APBD kita lebih dari cukup kalau hanya untuk membayar gaji guru private,” tegas Rafid.

Sebelumnya diberitakan, Syekh H Abdul Bais Nasution LC MA yang mengaku mendapat perlakukan dan ucapan kasar dari Gubernur Sumut Edy Rahmyadi, Selasa (12/1/2021) di Masjid Agung, Medan.

Ulama Mandailing Natal (Madina) itu mendatangi Gubsu terkait permohonan pelaksanaan sekolah tatap muka dan memberikan penjelasan kondisi banyaknya pelajar yang sudah terjadi krisis akhlak disebabkan sudah terlalu lama tidak mengikuti sekolah. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini