Kejuruan Stabat dan PB MBN Langkat Pasang Spanduk Protes Di Gerbang Simpang Bupati 

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – Hilangnya ornamen Melayu di Bumi Langkat nan bertuah membuat resah dan gerah masyarakat Melayu di Langkat. Ornamen kemelayuan yang sejak dulu dipakai sebagai jati diri daerah kabupaten Langkat secara sengaja dirubah oleh pemangku kebijakan pada Proyek P APBD Langkat 2020 yang lalu.

“Kami masyarakat Adat Melayu Langkat secara tegas menolak dirubahnya gerbang selamat datang abal-abal ini di bumi Melayu Langkat nan bertuah, sebab dari masa pergantian Bupati ke Bupati, baru kali ini identitas kemelayuan di lenyapkan,” ujar Tengku Chandra Hardi selaku Kejuruan Seri Bija Diraja Stabat yang didampingi Agusma Hidayat selaku Wali Utama PB MBN Langkat pada Selasa (12/01/2021) malam.

“Kami akan layangkan surat ke DPRD Langkat untuk meminta keterangan pihak Pemkab Langkat melalui Rapat Dengar Pendapat yang di fasilitasi DPRD Langkat nantinya sebagai wakil kita di Parlemen,” lanjutnya lagi.

“Sebaiknya Pemerintah Daerah sudah mengerti ucapan selamat datang khas Melayu Langkat sehingga kalimat ‘Tabik Tuan dan Puan di Bumi Langkat Nan Bertuah’ dapat di letakkan dalam konsep desain gerbang tersebut. Selain itu ornamen Lebah bergantung juga akan kita usulkan agar sentuhan seni binanya tampak jelas terasa budaya Melayu nya,” jelasnya lagi.

Kejuruan Stabat dan PB MBN Langkat Pasang Spanduk Protes Di Gerbang Simpang Bupati  (2)
Spanduk dari PB MBN di Simpang Bupati Langkat

“Dengan adanya unsur kearifan lokal kan yang merupakan simbol, identitas bahkan jati diri kita yang seharusnya wajib ada di setiap bagunan pemerintah yang ada di kabupaten Langkat ini,” tambahnya.

“Kita juga akan mendorong Perda ornamen Melayu dan kearifan lokal Melayu agar wajib di pakai dalam seni bina bangunan yang ada di Pemerintah Kabupaten Langkat sebab kita lihat ada juga bangunan yang sudah di ubah karena dimana bumi di pijak, di situ langit di junjung, begitu kata pepatah bijak kita menyebutkan,” ungkapnya lagi.

“Walaupun Pemkab Langkat sudah mengklarifikasi persoalan ini yang katanya proyek tersebut kurang anggaran dan untuk ornamen Melayu akan dilanjutkan di R APBD Langkat 2021, hal ini menjadi kejanggalan dari penyampaian pihak Pemkab Langkat sendiri, mana mungkin proyek yang hanya merenovasi gerbang datang yang anggarannya pun ratusan juta malah menghilangkan ornamen Melayu nya sehingga kami akan sampaikan saran dan masukan di forum RDP yang nantinya bisa di fasilitasi DPRD Langkat sebagai wakil rakyat kita di parlemen sehingga kita dapat memastikan item ornamen Melayu benar-benar ada dalam desain bangunan tersebut sehingga persoalan ini dapat segera di tuntaskan,” pungkasnya mengakhiri.

Kejuruan Stabat dan PB MBN Langkat Pasang Spanduk Protes Di Gerbang Simpang Bupati 
Gerbang Simpang Bupati Langkat masih dengan ciri khas ornamen melayu (atas) dan tanpa ornamen melayu (bawah). (Dok. Istimewa)

Dikutip dari instagram diskominfo_langkat, soal ornamen melayu di Simpang Bupati, Kadis PU Subiyanto mengatakan sama sekali tidak bermaksud menghilangkan budaya. Sebab pembangunan tugu itu baru tahap pertama, jadi memang belum siap dikarenakan kurangnya anggaran.

Pihaknya sudah berencana untuk melanjutkannya pada tahun 2021 ini, bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup.

“Direncanakan pada R APBD 2021 nanti pengerjaannya,” sebutnya di Ruang Pola Kantor Bupati Langkat, Stabat, Senin (11/1/2021).

Desainnya, sebut Kadis PU, sudah pasti mengangkat simbol budaya melayu, karena Langkat adalah Bumi Melayu Tanah Bertuah. Jadi tidak akan mungkin ornament budaya melayu yang sudah melekat sebagai simbol langkat dihilangkan, bahkan rencananya nanti akan kami tambahkan ornament etnis lain di sepanjang Jalan Proklamasi stabat. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini