MUDANEWS.COM, Medan – Sejumlah komoditas pangan Sumut mengalami kenaikan di bulan November ini. Katakanlah cabai rawit yang rata-rata naik. Diantaranya daging ayam rata-rata naik 17%, bawang merah naik 16%, bawang putih naik 4%, dan cabai rawit naik 6.5%. Komoditas selebihnya bertahan stabil.
“Jadi ini diluar ekspektasi saya sebelumnya yang menyatakan kalau Sumut di November 2020 terjadi deflasi. Saya memohon maaf terkait perkiraan sebelumnya karena memang telah terjadi kesalahan dalam perhitungan yang dikarenakan kesalahan teknis menarik data. Hal ini berujung pada kesalahan informasi yang diberikan,” kata Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Selasa (1/12/2020).
Benjamin mengatakan, setelah saya mengecek rilis data BPS, saya menyadari ada deviasi yang begitu besar dan memang saya temukan kesalahannya. Nah, sekalipun data inflasi di November terbilang masih dalam gerak terkendali. Tetapi pemicu kenaikan laju tekanan inflasi masih didominasi oleh buruknya cuaca di Sumut.
Sementara itu, sambung Gunawan, tren konsumsi yang meningkat belakangan juga terlambat diantsisipasi oleh peternak daging ayam. Sehinggga terjadi kenaikan harga yang sukup signifikan selama bulan ini. Namun, jika mengacu kepada perkembangan harga sejumlah kebutuhan pokok di akhir bulan dan awal bulan Desember ini.
“Saya melihat Desember jika tidak ada gangguan cuaca ekstrim, harga kebutuhan pangan masyarkat akan lebih bisa dikendalikan. Meskipun ada natal dan tahun baru. Akan tetapi ditengah pandemic dan penambahan jumlah kasus Covid-19, saya melihat aktifitas keagamaan di akhir tahun ini tidak akan semeriah tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Daya beli dan menghindari Covid-19 masih menjadi “hantu” yang membuat aktifitas liburan tahun ini diyakini tidak akan sebaik tahun tahun sebelumnya. “Jika himbauan Prokes berjalan, ditambah cuaca yang bersahabat, saya yakin Desember tahun ini Sumut bukan tidak mungkin bisa merealisasikan deflasi. Meskipun masih terlalu dini untuk menyimpulkannya,” jelas Benjamin. (red)
