IHSG Terjungkal, Benarkah Karena Kasus Covid-19 ?

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Di luar dugaan, IHSG terpuruk sangat dalam pada perdagangan hari ini. Kinerja IHSG ditutup anjlok 2.96% di level 5.612,41. Kinerja IHSG memang seirama dengan sejumlah bursa di Asia yang terpuruk cukup dalam. Namun tidak seburuk dengan kinerja IHSG. Hal yang sama juga terjadi pada bursa eropa yang dibuka melemah pada perdagangan hari ini.

Hal itu dijelaskan Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Senin (30/11/2020).

“Selama sesi perdagangan IHSG bahkan sempat terjunkal 3.8%. Keterpurukan IHSG ini dimotori oleh memburuknya kinerja sejumlah saham saham besar di BEI. Bahkan ada yang sempat mendekati batas harga terendahnya. Aksi profit taking terjadi setelah IHSG mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa hari perdagangan sebelumnya,” imbuhnya.

Memang, lanjutnya, pelemahan IHSG ini seiring dengan penambahan jumlah kasus Covid-19. Dikuatirkan penambahan jumlah kasus ini akan memberikan dampak buruk bagi kinerja ekonomi. Pertambahan jumlah kasus yang kembali mencetak rekor, dikuatirkan memicu terjadinya PSBB kembali yang bisa saja membuat aktifitas ekonomi nasional terganggu.

“Sejauh ini ekspektasi pemulihan ekonomi di kuartal keempat selalu didengungkan. Namun, tidak seperti yang diharapkan. Penambahan jumlah kasus Covid-19 justru bisa memudarkan itu semua. Aktifitas masyarakat yang kembali di batasi akan membuat ekonomi secara nasional terganggu dan sulit mengharapkan PDB membaik di kuartal ini,” jelas dia.

Geliat ekonomi dikuatirkan akan seperti awal masa penyebaran Covid-19 di bulan Maret. Dan ini bisa berdampak buruk bagi kinerja ekonomi nasional. Terlebih jika pemerintah mengambil opsi untuk mengurangi jumlah hari libur nasional.

“Sementara itu, mata uang Rujpiah yang pada sesi pembukaan sempat menguat ke level 14.070. Ternyata tidak mampu bertahan lama. Rupiah ditutup melemah di level 14.120 pada perdagangan awal pekan ini. Meskipun Rupiah melemah, tetapi tidak seburuk pelemahan IHSG,” jelas Benjamin. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini