Covid-19 Cetak Rekor, Lantas Emangnya Emas Bisa Naik?

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Dalam 30 hari belakangan, harga emas berkinerja buruk. Meskipuns empat menguat di awal pekan November, namun setelah 5 hari perdagangan awal November, harga emas terus terpukul.

“Setelah sempat bertahan di atas 1.800-an US Dolar per ons troy. Harga emas saat ini mengalami pelemahan dan ditransaksikan di kisaran $1.780 per ons troy nya,” imbuh Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Senin (30/11/2020).

Kalau dirupiahkan, jelas Benjamin, logam mulia itu dijual di kisaran 810 ribu per gram.

“Mengacu kepada kurs mata uang Rupiah terhadap US Dolar di kisaran level 14.120. Lebih murah 25 ribuan dibandingkan posisi satu pekan sebelumnya. Dan tren harga emas memang akan bergerak turun sekalipun terjadi peningkatan jumlah kasus pasien Covid-19,” jelasnya.

Penambahan jumlah kasus Covid-19 sebelumnya memang selalu efektif dalam mendongkrak kenaikan harga emas. Namun kondisi saat ini tentunya berbeda dengan kondisi di masa yang lalu.

“Dimana harga emas saat ini sudah di back-up oleh temuan vaksin Covid-19 yang tetap mendorong pelemahan harga emas itu sendiri,” ungkapnya.

Jadi kalaupun ada kenaikan harga emas nantinya di kondisi saat ini.

“Saya sangat yakin itu hanya fluktuasi sesaat. Kecuali memang nanti setelah pengangkatan Joe Biden sebagai Presiden AS, nah disitu baru kita akan melihat bagaimana tren harga emas yang terbentuk nantinya,” jelasnya.

Benjamin mengatakan, jadi kalau di masa pandemic di tahun 2020 ini, saya kerap mengkaitkan penambahan jumlah kasus Covid-19 terhadap harga emas.

“Dimana setiap penambahan jumlah kasus selalu mendongkrak kenaikan harga emas. Namun, saat ini kondisinya berbeda, peningkatan jumlah kasus Covid tidak lantas akan mengerek kenaikan harga emas,” jelasnya.

Dia juga menjelaskan, jadi rumus yang sebelumnya jangan di pakai lagi. Sentimennya sudah berubah.

“Kepastian manusia untuk mengatasi Covid-19 pada dasarnya ada. Hanya masalah waktunya saja. Jadi trennya kedepan emas akan mengalami tekanan,” paparnya.

Walhasil, kata Benjamin, jangan coba-coba berinvestasi saat emas naik saat ini, lantas mengharapkan harga bisa lebih tinggi dalam 2 bulan kedepan. Itu merupakan kebijakan investasi yang ceroboh. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini